Kamis, 25 April 24

Seru Jika PDI-P Usung Ahok

Seru Jika PDI-P Usung Ahok
* Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Foto: Edwin Budiarso)

Jakarta, Obsessionnews – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semula kader Golkar. Melalui partai beringin inilah Ahok terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu 2009. Selanjutnya pada 2012 ia hijrah ke Gerindra. Dan di tahun itu pula mantan Bupati Belitung Timur ini maju dalam Pilkada DKI sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Duet Jokowi-Ahok yang diusung PDI-P dan Gerindra berhasil memenangkan Pilkada DKI 2012. (Baca: Luar Biasa! ‘Teman Ahok’ Taklukkan 11 Parpol)

Selanjutnya Jokowi yang berduet dengan Jusuf Kalla (JK) berkompetisi di Pilpres 2014. Mereka sukses menaklukkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Jokowi-JK dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 pada 20 Oktober 2014. (Baca: Hebat! Ahok Tumbangkan Gerindra)

Terpilihnya Jokowi berdampak positif bagi karier Ahok. Ahok kemudian ‘naik kelas’ menjadi Gubernur DKI. Ia dilantik sebagai orang nomor satu di DKI oleh Jokowi pada 19 November 2014.

Setelah menduduki kursi DKI-1, popularitas Ahok semakin melambung. Survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei tahun 2015 lalu menyebutkan Ahok paling layak maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. (Baca: Ahok Tetap Butuh Dukungan Sejuta KTP)

Ahok telah memutuskan akan bertarung maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen atau perseorangan. Keputusan itu diambilnya setelah angkat kaki dari Gerindra tahun 2014. Setelah itu ia tidak menjadi kader partai politik (parpol) apapun.

Ahok membutuhkan dukungan sejuta fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat maju sebagai calon gubernur independen. (Baca: Nasdem Ingin Usung Ahok di Pilkada DKI 2017)

Para relawan yang tergabung dalam komunitas ‘Teman Ahok’ bergerilya mengumpulkan KTP sejak Juni 2015. Adapun perolehan KTP hingga Jumat (15/1/2016) mencapai 598.582 KTP. Dan hebatnya, perolehan KTP untuk Ahok tersebut mengalahkan sebelas parpol peserta Pemilu 2014 di DKI. Yakni, Partai Gerindra sebesar 592.568 suara, PPP (452.224 suara), PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara). (Baca: Doakan Ahok Tetap Terjaga dari Godaan Korupsi)

Tinggal sebuah parpol yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni PDI-P (1.231.843 suara). ‘Teman Ahok’ menargetkan Mei 2016 terkumpul sejuta KTP. Tampaknya perolehan KTP pada Mei 2016 bakal melebihi target, karena begitu tingginya animo masyarakat yang mendukung Ahok. Dan kemungkinan besar KTP untuk Ahok bakal melewati perolehan suara PDI-P.

Sebenarnya perolehan KTP untuk Ahok melewati  syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. Hal ini berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi pada September 2015 yang mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon independen untuk Pilkada 2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP.

Kendati demikian Ahok minta kepada ‘Teman Ahok’ tetap fokus mengumpulkan sejuta KTP seperti target awal. Ahok mengingatkan masih adanya proses verifikasi data KTP yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI. Nantinya, hasil verifikasi KPUD ini yang akan menentukan apakah syarat untuk mendukungnya maju melalui jalur independen itu terpenuhi atau tidak.

“Saya katakan kalau mau saya maju, kumpulin sejuta. Sehingga kalau KTP diverifikasi dan setengahnya gagal, kita masih ada cadangan dan dapat (maju),” kata Ahok seusai menghadiri Haul Keenam Gus Dur di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12/2015).

Sementara itu Amalia Ayuningtyas , juru bicara ‘Teman Ahok’, menghimbau para relawan untuk terus fokus mengumpulkan sejuta KTP. Karena kemungkinan manuver-manuver politik akan semakin banyak menjelang Pilkada.

“Kita harus tetap waspada dengan apapun situasinya. Kemungkinan kita dijegal di akhir supaya Ahok terpaksa masuk lewat jalur partai itu tetap ada. Maka kita minta teman-teman untuk pantau terus,” kata Amalia dalam keterangan tertulis, Rabu (13/1/2016).

Jika gagal lewat jalur independen, Ahok tampaknya tak perlu khawatir. Ada kemungkinan ia akan maju melalui jalur partai. Partai Nasdem berminat mengusungnya. Selain itu beredar isu PDI-P juga berminat meminangnya.

Ahok mempunyai hubungan yang harmonis dengan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Selain itu juga berhubungan baik dengan para tokoh dan kader PDI-P.

Ahok mendapat sambutan meriah ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).

Politisi senior PDI-P yang juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Ahok cukup dekat dengan Megawati. Pramono melihat ada kemungkinan PDI-P mengusung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

“Apakah nanti ke depannya bagaimana, kita lihat,” kata Pramono di Jakarta, Minggu (10/1).

Sungguh seru jika PDI-P mengusung Ahok dalam sebagai calon gubernur dalam Pilkada yang akan berlangsung Februari 2017. (arh)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.