Sabtu, 20 April 24

Seratusan PSK Geruduk Wisma Ilegal

Seratusan PSK Geruduk Wisma Ilegal

Semarang, Obsessionnews – Seratusan Pekerja Seks Komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo atau biasa disebut Sunan Kuning, menggeruduk salah satu wisma yang kedapatan belum terdaftar sebagai tempat karaoke sah di kawasan esek-esek tersebut. Massa yang berjumlah 106 orang, berdemo di depan wisma Indah Panorama Karaoke sekaligus untuk mendukung tindakan penutupan oleh petugas Satuan Pamong Praja dan pengelola.

Mereka datang dengan mengenakan pakaian putih dan rok hitam, seraya menyuarakan yel-yel orasi, menuntut agar pihak pemilik dan pekerja wisma diusir, lantaran beroperasi tanpa ijin sah. Suasana pun kian memanas, saat 4 PSK ilegal yang menghuni wisma digelandang keluar oleh petugas.

PSK Snuan Kuning2

Koordinator aksi dari LSM Lensa, Ari mengatakan, demonstrasi ditujukan kepada pemilik wisma yang enggan mendaftarkan diri ke stakeholder terkait. Pasalnya, perbuatan pemilik memicu banyak dampak, diantaranya rasa keadilan antar pemilik wisma resmi.

“Aturan di resos ini untuk keseluruhan wanita binaan yang ada disini. Tetapi ada beberapa wisma yang merasa tidak bagian dari resos ini. Maka menurut kawan-kawan disini, untuk menegakkan rasa keadilan tentunya mereka berharap mengacu pada aturan tersebut,” ujarnya kepada obsessionnews.com, Senin (14/12/2015).

PSK Snuan Kuning3

Menurutnya, dengan tiadanya pendaftaran, maka pengawasan, pendataan dan bimbingan terhadap PSK dari pengelola maupun LSM lain menjadi terhambat. Terlebih, minuman keras yang dijual tidak mengantongi ijin sehinggap dianggap barang ilegal.

“Aksi penutupan ini sekaligus sebagai percontohan bagi wisma lain yang masih bandel,” terangnya lagi.

Terpisah, Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi mengatakan, saat ini terdapat 168 wisma dengan 549 PSK yang menghuni di kawasan Sunan Kuning. Beberapa persen dari jumlah tersebut belum mendaftarkan diri ke pihak pengelola.

“Disini ada keterkaitan. Kalau anak tidak mau screening, olahraga, tidak mau tes HIV/AIDS, contohnya ya ini (Wisma Indah Panorama). Nanti HIV kaya apa?” tuturnya usai penutupan.

PSK Snuan Kuning4

Suwandi mengaku, mucikari wisma Indah Panorama tidak pernah mengikuti rapat resosialisasi. Disamping itu, PSK yang bernaung juga tidak pernah mengikuti screening penyakit menular ataupun pembinaan yang diselenggarakan rutin oleh pengelola ataupun pihak luar.

“Resosialisasi mempunyai 3 program, Kesehatan, Pengamanan, Pengentasan, termasuk screening (HIV/AIDS). Kalau tidak screening, pasti positif (HIV), tidak memakai kondom. Maka daripada nanti kaya Dolly, tidak bisa dibina, saya tutup saja,” jelas dia.

Pihaknya masih memberi kesempatan bagi pemilik wisma untuk segera melegalkan tempat karaokenya. Kedepan, dia berharap semua wisma di wilayah Sunan Kuning mentaati peraturan yang berlaku.

“Tinggal nanti mucikarinya gimana, siap ikuti aturan atau tidak. Saya semata-mata agar sesuai aturan yang ada,” (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.