Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Serapan Anggaran Rendah, Masyarakat Miskin Nambah

Serapan Anggaran Rendah, Masyarakat Miskin Nambah

Padang, Obsessionnews – Pertambahan angka kemiskinan di Sumatera Barat, selain keberpihakan anggaran terhadap sektor riil, juga dipengaruhi rendahanya serapan anggaran serta pelemahan ekonomi global.

Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Sumbar, Ali Asmar menegaskan, angka kemiskinan di Sumatera Barat bertambah tidak lepas dari rendahnya serapan anggaran dan pelemahan ekonomi global.

Sekterais Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar, Ali Asmar mengatakan, rendahnya serapan anggaran dan pelemahan ekonomi global menyumbang terhadap pertambahan angka kemiskinan.

“Penambahan angka kemiskinan akibat serapan anggaran yang rendah dan ditambah dengan melemahnya perekonomian nasional, sifatnya selalu berubah-ubah atau berfluktuatif. Ketika kegiatan tidak berjalan, uang tidak banyak beredar di masyarakat. Selain itu adanya pemahaman aturan yang tidak sama dari pusat hingga daerah, ditambah ketakutan aparatur pemerintah untuk melaksanakan anggaran turut memperburuk kondisi ini,” kata Ali Asmar kepada wartawan Jum’at (18/9).

Disamping dua faktor diatas menurut Ali Asmar, regulasi tentang hibah juga turut menghambat program pengentasan kemiskinan di Sumbar.

“Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 dalam Pasal 298, Ayat 4 dan 5 yang mengatur tentang hibah juga turut menghambat program pengentasan kemiskinan di Sumbar. Dimana dalam UU ini diatur tentang lembaga, organisasi yang menerima hibah adalah yang telah berbadan hukum,” ujar Ali Asmar.

Namun demikian, kata Ali Asmar, sejak Pemerintah Provinsi sumbar menggagas pertemuan dengan seluruh pimpinan penegak hukum supaya tidak memproses pejabat yang melaksanakan kebijakan anggaran atau diskresi, realisasi anggaran bergerak positif.

Disamping itu, pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan dapat menambah angka kemiskinan. Ali Asmar mencontohkan salah satu perusahaan di Kota Padang tutup beroperasi, terpaksa 125 karyawan perusahaan itu diberhentikan.

“Pemberhentian karyawan akibat perusahaan tutup berdampak pada kemiskinan,” kata Ali Asmar.

Ke depan kata Ali Asmar, langkah yang dilakukan untuk pengurangan angka kemiskinan di Sumbar, salahsatunya, Pemprov Sumbar akan melakukan perecepatan serapan anggaran. Selain itu, membuat program pengentas kemiskinan yang tepat sasaran dengan membuka lapangan-lapangan pekerjaan yang nantinya dapat menyerap tenaga kerja.

Sebelumnya, BPS Sumbar merilis jumlah pendudukuk miskin di Sumbar bertambah dari 6,89 persen pada September 2014 menjadi 7,31 persen pada Maret 2015. Berdasarkan data yang diungkap BPS, jumlah penduduk miskin di Sumbar per Maret 2015 mencapai 379.609 jiwa atau bertambah 24.871 orang dibandingkan September 2014. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.