Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Semester I 2015 Ini BRI Akuisisi Perusahaan Asuransi

Semester I 2015 Ini BRI Akuisisi Perusahaan Asuransi

Jakarta – Setelah sempat gagal mengakuisisi Bank Mutiara ditahun lalu, 2015 ini PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali memasukkan agenda akuisisi dalan Rencana Bisnis Bank (RBB).

“Dulu kita pernah mencoba beberapa bank seperti Bank Mutiara namun gagal. Sekarang kita lebih antusias mengakuisisi asuransi,” kata Direktur ‎Keuangan BRI, Ahmad Baiquni, saat pemaparan kinerja keuangan triwulan IV/2014 di Jakarta, Senin (26/1/2015)‎.

Menurutnya, rencana akuisisi yang akan dilakukan pada semester I tahun tersebut sangat potensial mengingat jumlah nasabah Bank BRI yang saat ini telah mencapai 50 juta orang.

Jika sesuai rencana, pihaknya akan membesarkan bisnis asuransi ini, dengan nasabah yang dimiliki Perseroan pada saat ini. “50 juta nasabah itu target yang besar untuk kita pasarkan bancassurance,” kata dia.

Lebih lanjut dikatakan, agar biaya yang dikeluarkan perseroan relatif murah maka akuisisi tersebut akan ditujukan pada perusahaan yang tidak terlalu besar. Namun sayangnya dia enggan menyebutkan berapa jumlah dana yang telah disiapkan perseroan untuk aksi korporasi tersebut.

“Berapa besar belum bisa dikatakan tapi sepertinya gak besar, karena kalau akuisisi perusahaan yang sudah besar kan mahal, kita inginkan kembangkan perusahaan yang belum begitu berkembang dengan,” tambah dia.

Sebagai informasi, di akhir tahun 2014 BRI berhasil membukukan total aset sebesar Rp778,02 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pencapaian itu mengalami pertumbuhan sebesar 28,34%.

“‎Total nilai aset kita sebesar Rp778,02, sementara  2013 tercatat Rp606,37 triliun. Jadi, tumbuh sekitar 28,34%,” kata Baiquni.

Selain itu, sepanjang 2014 BRI juga berhasil memperoleh laba sebesar Rp24,20 triliun atau meningkat 14,35% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2013.

Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp981, per lembar saham lebih besar dari angka di periode sama tahun lalu sebesar Rp858, per lembar saham. (Kukuh Budiman)

Related posts