Kamis, 25 April 24

Selat Sunda Masih Berpotensi Tsunami

Selat Sunda Masih Berpotensi Tsunami
* Peta pencarian korban tsunami Selat Sunda dari Basarnas.

Jakarta, Obsessionnews.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memyampaikan wilayah Pantai Selat Sunda masih berpotensi terjadi tsunami. Pasalnya Gunung Anak Krakatau masih terjadi erupsi, disertai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

Dwikorita menjelaskan pihaknya bersama dengan Badan Geologi dan Kementerian Kemaritiman terus melakukan pemantauan getaran atau tremor Gunung Anak Krakatau dan kondisi cuaca serta gelombang tinggi pada sekitarnya.

 

Baca juga:

Foto SAR Korban Tsunami Selat Sunda Temukan Satu Mayat Korban

Dunia Berduka Atas Bencana Tsunami Selat Sunda

Jokowi Sampaikan Duka Cita untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Belum Pasti Penyebabnya, Tsunami di Selat Sunda Peristiwa Langka

Melacak Aktivitas Gunung Anak Krakatau Sampai Akhirnya Tsunami

Tak Ada Alat Deteksi Dini Tsunami Berujung Korban Jiwa

 

“Seluruh kondisi tersebut dapat sewaktu-waktu dapat berpotensi mengakibatkan longsor kembali tebing kawah Gunung Anak Krakatau ke Laut dan berpotensi memicu tsunami,” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa  (25/12/2018) malam,.

Pihak BMKG memperkirakan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi masih akan terjadi esok Rabu, 26 Desember 2018. Kondisi erupsi vulkanik pun masih terus terjadi dan mengakibatkan getaran-getaran pada dinding kawah Gunung Anak Krakatau.

“Meskipun kondisi cuaca di sekitar Anak Gunung Krakatau yang malam ini diperkirakan hujan ringan, tetapi esok hari diperkirakan berpotensi hujan sedang dan lebat sejak pagi hingga sore hari dan pada malam serta dini hari umumnya berawan dan hujan ringan,” kata Dwikorita.

Dwikorita memperkirakan Rabu pagi, gelombang laut akan berada di kisaran 0,75-2 meter, naik dari malam ini yang berada di kisaran 0,75-1,5 meter. Adapun pada sore hingga malam harinya, ketinggian gelombang diperkirakan berada di kisaran 0,75-1,25 meter.

“Yang dikhawatirkan sebenarnya hujan lebat. Khawatir dinding kawah rapuh apalagi kalau terus diguyur hujan. Sementara kecepatan angin sendiri relatif menurun pada hari besok,” imbuhnya.

Atas beberapa analisa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi area pesisir pantai sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 km.

“Jadi ini khusus di Selat Sunda, tidak di seluruh Indonesia. Untuk seluruh Indonesia kami ada peringatan dini yang rutin di aplikasi. Tapi itu tidak ada kaitan dengan Gunung Anak Krakatau. Bahwa yang kami bacakan saat ini adalah khusus di kondisi Selat Sunda yang terkait Gunung Anak Krakatau,” ujarnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.