
Padang, Obsessionnews.com – Warga di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) dikejutkan dengan gempat. Warga dikejutkan gempa, terutama di Bukittinggi dan Padang Panjang. Warga di dua daerah itu dikejutkan gempa berlangsung empat kali dalam waktu berdekatan.
Setelah gempa pertama terjadi sekitar pukul 12:38:10 WIB, dengan kekuatan 4,0 Skala Richter (SR), gempa susulan terjadi sekitar pukul 12:45:17 WIB dengan kekuatan 3,0 SR.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, gempa pertama terjadi sekitar pukul 12:38:10 WIB dengan kekuatan 4.0 Skala Richter (SR). Lokasi gempa berada pada :0.24 LS,100.41 BT (7 km Timur Laut Bukittinggi, (Sumbar) dengan Kedalaman 10 Kilometer. Getarannya dirasakan di Bukittinggi dan Padang Panjang II-III MMI (II SIG-BMKG), BMKG-PGR VI.
Tak lama kemudian terjadi gempa susulan sekitar pukul 12:45:17 WIB, dengan kekuatan 3.0 SR. Lokasinya 0.35 LS,100.29 BT (11 km Barat Daya Bukittinggi, Sumbar.
“Gempa segmen sianok sudah terjadi empat kali gempa susulan�,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono Selasa (27/9/2016).
Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan M=4.0. Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 0,24 Lintang Selatan dan 100.41 Bujur Timur, sekitar 7 kilometer Timur Laut Bukittinggi, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Berdasarkan peta goncangan gempa bumi tersebut skala intensitas di Bukittinggi sebesar IV MMI dan di Padang Panjang sebesar III MMI, berdasarkan laporan dari masyarakan goncangan tersebut dirasakan di Bukittinggi dan Padang Panjang berkisar II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI dan tercatat pada alat Percepatan Tanah di Panjang Panjang sebesar 17 gal.
“Jika kita memperhatikan letak sumber gempa bumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini mencirikan sebagai aktifitas sesar Sumatera, khususnya segmen Sianok. Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km,” katanya.
Gempa terbesar pernah tercatat pada tanggal 4 Agustus 1926 dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak, data terbaru mencatat bahwa 6 Maret 2007 terjadi dua kali gempabumi dengan magnitudo 6.4 dan 6.3 dan juga gempa bumi merusak pada segmen ini yang mengakibatkan kerusakan di Batusangkar, Padang Panjang dan Solok.
Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar).
Hasil monitoring BMKG Padang Panjang mencatat adanya 4 (empat) kali gempa bumi susulan. Dari 4 gempa bumi susulan tersebut : 2 (dua) kali gempa bumi susulan dapat ditentukan parameternya dan 2 gempa bumi susulan tidak dapat ditentukan parameternya dikarenakan kekuatannya terlalu kecil.
Gempa bumi susulan pertama pada jam 12:45:17 WIB dengan kekuatan M=3.0, gempa bumi susulan ke 2 dan ke 3 tidak dapat ditentukan parameternya, gempa bumi susulan keempat pada jam 12:58:08 WIB dengan kekuatan M=1.6.
Sehubungan dengan kejadian gempa bumi disekitar Bukittinggi dan Panjang Panjang tersebut, dihimbau agar tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan bahwa gempa bumi setiap saat dapat terjadi. (Musthafa Ritonga/@alisakinah73)