
Medan – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan siap berada di tengah untuk menjaga situasi damai pasca pemilihan presiden bahkan hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan siapa pemenang diantara dua kandidat yang bersaing, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
“Mari kita jaga, saya berada di tengah untuk memastikan keseluruhan proses pilpres berlanmgsung secara damai dan demokratis,” ujar SBY dalam acara puncak peringatan HUT Koperasi ke-67 di Medan, Rabu (15/7/2014).
Presiden mempersilahkan jika salah satu diantara kedua calon tersebut tidak puas untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Bukan nanti membuat persoalan yang bisa mengancam kehidupan berdemokrasi.
“Apapun persoalan yang dihadapi selalu ada solusinya, selalu ada jalan keluarnya sepanjang semua pandai menjaga persaudaraan, pandai menjalin persatuan, pandai menegekan keamanan di negeri ini,” katanya.
Kepala negara mengatakan siapapun presiden baru kita, harus didukung oleh oleh semua warga bangsa agar pemimpin baru itu bisa menjalankan roda pemerintah dalam 5 tahun kedepan dengan baik. “Itulah ajakan saya kepada rakyat, kita ddukung presiden baru dengan pemerintahannya,” kata SBY.
Pilpres 9 Juli 2014 telah berlangsung dengan damai. Meski begitu, masih menimbulkan ketidakpastian bagi kedua kubu yang bersaing. Pasalnya berdasarkan hasil hitungan cepat sejumlah lembaga survei memberikan kemenangan untuk Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK.
Namun, pada 22 Juli 2014 nanti KPU akan mengumumkan hasil pilpres. Presiden SBY pun mengajak partisipasi masyarakat mengawal proses penghitungan suara KPU dengan harapan proses tersebut berjalan secara jujur dan adil.
“Mari kita kawal, kita awasi apa yg dilakukan oleh KPU untuk mengitung hasil penghitungan suara, mudah-mudahan hasilnya nanti bisa diterima oleh kedua pasangan,” ajak SBY. (Has)