
Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono menyayangkan kalau benar demonstran yang melakukan aksi di kediaman mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (6./2), dikerahkan oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki.
“Kalau benar, itu sangat tidak terpuji dan bentuk intervensi pejabat negara seperti Teten Masduki, Kalau Adian maklum lah kan dia juga tim nya Ahok-Djarot ,tapi Teten Masduki tidak bisa ditolerir kalau melakukan pengerudukan ke Rumah SBY,” kata Arief Poyuono kepadsa Obsessionnews.com, Selasa (7/22017).
Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebutkan, demonstran yang melakukan aksi di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dikerahkan dari acara yang digelar Kepala KSP Teten Masduki dan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Bumi Perkemahan Cibubur.
Arief Poyuono mengingatkan, apapun SBY itu mantan Presiden ada peraturannya untuk melindungi jiwa dan keselamatannya yang dijamin negara. “Nah, kalau sudah mantan Presiden dan pensiunan jenderal TNI serta mantan Kasospol TNI saja jiwanya sudah terancam, apalagi Rakyat biasa dan kita semua mau dijamin keselamatannya oleh negara,” tegasnya.
“Kalau mau aksi serukan tangkap SBY bukan di rumah SBY. Itu namanya mau main hakim sendiri dan sudah masuk ranah pidana. Silakan kalau mau demo tuntut kesalahan SBY asal ada bukti, jangan hoax. Bisa kok dilakukan di depan Istana, Mabes Polri atau Kejaksaan Agung, karena mereka yang punya hak untuk menegakkan hukum,” tutur Pentolan Gerindra.
“Nah, kalau Teten Masduki memang mengerahkan aksi demo ke rumah SBY, maka polisi harus periksa Teten dan Joko Widodo harus segera pecat Teten. Jangan sampai akibat aksi geruduk rumah SBY untuk tangkap SBY oleh sejumlah gerombolan tak dikenal menjadi kemarahan keluarga besar TNI, karena Jenderalnya tidak dilindungi keselamatannya,” tambahnya.
Menurut Arief, Kapolri tidak boleh diam dan harus memproses aksi tersebut. “Wong buruh demo sudah pakai izin saja ditangkap dan disidang dipengadilan. Ini gerombolan yang menamakan mahasiswa demo tanpa pemberitahuan dibiarkan. Cari pendana dan mastermindnya,” tegas dia.
Ia pun berharap, penggeruduk rumah SBY harus belajar dengan umat Islam melakukan protes pada pelaku penista agama Islam di depan institusi negara yang berwenang memprosesnya dan aksi damai bukan di rumah orang yang menista agama Islam. (Red)