Medan – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik kabar gencatan senjata di Gaza yang disepakati oleh Israel. SBY pun berharap dengan momentum tersebut tidak ada lagi serangan militer Israel, sementara bantuan kemanusiaan harus segera disalurkan kepada rakyat paalestina yang menjadi korban.
“Tadi setelah saya mendarat di Medan dapat berita dari Menlu, Pemerintah Israel setuju gencatan senjata meski Hamas belum secara eksplisit dukung gencatan senjata,” ujar Presiden dalam acara buka puasa bersama dengan tokoh masyarakat dan ulama Sumatera Utara di Rumah Gubernur, Medan, Selasa (15/7/2014).
Presiden mengatakan Indonesia akan melakukan diplomasi seoptimal mungkin guna mencapai kesepatakan perdamaian di Gaza. Sejak adanya serangan Israel di Jalur Gaza, Indonesia sudah mengambil sejumlah langkah selain upaya diplomasi, kata Presiden, Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan.
“Kita tidak bisa biarkan aksi kekerasan itu, apalagi saat bulan Ramadhan. Kita ingin serangan Israel dihentikan, dicegah aksi balas membalas baik serangan udara maupun penembakan roket,” kata Presiden.
Presiden juga mengajak masyarakat dunia untuk saling mengawasi penghentian kekerasan di Palestina agar rakyat di negara tersebut dapat hidup dengan damai. “Kita berjuang, Indonesia berdiplomasi. Alhamdulillah kontribusi kita, bersama negara lain, mulai membuahkan hasil,” ujar SBY.
Keberhasilan itu karena Israel telah setuju menghentikan aksi-aksinya, serta segera melakukan gencatan senjata.
Sebelumnya, Presiden SBY menyampaikan kecaman atas aksi-aksi milter Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza. SBY pun menyampaikan empat sasaran diplomasi Indonesia terkait persoalan Israel-Palestina ini.
Pertama, aksi militer Israel harus dihentikan. Kedua, gencatan senjata harus diadakan dengan pengawasan PBB. Ketiga, cegah aksi balas-membalas. Keempat, perlunya bantuan kemanusiaan kepada para korban. (Has)