Rabu, 24 April 24

Saya Juga Bisalah

Saya Juga Bisalah

Oleh: Budi RahardjoDosen Teknik Elektro ITB

 

Sekarang banyak orang yang sok jago. Merasa bisa segala hal. Semua orang dikritiknya. Padahal mereka tidak mengetahui banyak hal dari apa yang dikritiknya. Media sosial penuh dengan spesies seperti itu. Dalam olah raga, penonton selalu merasa lebih jagoan daripada pemain dan pelatih. ha ha ha.

Ada proses belajar, melalui teori dan praktik, untuk dapat mengerjakan sesuatu dengan baik. Apalagi kalau mau jadi jagoan. Proses belajar ini membutuhkan waktu. Tidak bisa seketika. Tapi, banyak yang mau instan. Proses belajar ini juga membutuhkan upaya. Tidak boleh malas.Tapi, banyak yang maunya disuapi.

Ketika orang yang merasa jagoan ini diberitahu, misalnya untuk membaca referensi ini dan itu, mereka malah bertanya “memangnya isinya apa”. Halah. Padahal sudah ditunjukkan referensinya. Mereka tinggal membaca. Namun ini pun diabaikan. Jika orang tidak mau menjelaskan kepada mereka, maka mereka enggan berusaha untuk belajar dan tetap pada pendirian mereka (yang salah).

Bagaimana menghadapi orang semacam itu ya? Abaikan saja? Soalnya mengajari mereka itu membutuhkan kesabaran dalam ukuran yang luar biasa. Gimana ya?

Begitu ada orang yang berkata “saya juga bisa”, langsung saya meringis. Hadoh. Ujian kesabaran nih. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.