Sabtu, 20 April 24

Sawit Indonesia Sulit Masuk Pasar Eropa, Jokowi akan Mengadu ke WTO

Kampung Pulau – Presiden Jokowi akan mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), karena betapa sulitnya produk kepala sawit asal Indonesia masuk ke pasar Eropa. Jokowi menuding Eropa tidak mau terbuka menerima sawit Indonesia karena negara-negara di kawasan itu cenderung melindungi petani sendiri.

“Mereka ingin melindungi petani matahari itu, ingin melindungi petani mereka. Kita juga mau melindungi petani kita, saya kira ini akan dibicarakan lagi di WTO karena memang anunya ada disitu,” ujar Jokowi usai di Kampung Pulau, Kalimantan Tengah, Jumat (5/12/2014).

Jokowi mengatkan bahwa negara-negara Eropa ingin melindungi bunga matahari, salah satu produk terkenal mereka sendiri sehingga menutup diri bagi negara luar masuk ke pasar mereka. Padahal sawit Indonesia dianggap tidak kalah kualitas.

Jokowi mengaku sudah bertemu dengan sejumlah pemimpin negara-negara Eropa seperti Presiden Uni Eropa, Presiden Perancis dan Presiden Italia guna berdiskusi tentang masalah tersebut. Namun hasilnya belum ada yang mau bersedia bekerjasama dalam bidang perdagangan kelapa sawit.

“Mereka menyampaikan akan mempelajari dulu tapi saya tau ini karena adalah pertarungan bisnis di sana ada bunga matahri di sini ada sawit, hanya itu saja sebetulnya,” katanya.

Untuk sementara Jokowi akan mempersilahkan pengusaha sawit Indonesia untuk mencari alternatif pasar lain di luar Eropa. Walupun dia mengakui bahwa pasar kelapa sawit terbesar ada di kasawan tersebut.

“Saya kita akan kita bebaskan ke pasar yang lain tapi pasar yang besar ada di situ,” tutur Jokowi. (Has)

 

Related posts