Jakarta, Obsessionnews – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisyam, menilai sanksi yang diberikan FIFA kepada PSSI memang sudah didesain Pemerintah agar dapat menata persepakbolaan Indonesia mulai awal kembali.
“Buktinya ketika tahu tahu Indonesia dapat sanksi dari FIFA, Presiden RI Jokowi hanya menanggapi tak masalah. Ini membuktikan pemerintah sengaja agar FIFA memberi sanksi ke Indonesia,” kata Ridwan dalam rilisnya yang dikirim ke Obsessionnews.com, Minggu (31/5/2015).
Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengatakan, kebijakan Pemerintah ini menjadi masalah berkepanjangan “Kalau menyelesaikan masalah dengan mematikan yang ada bukan cara yang baik,” katanya.
Politisi asal Partai Golkar ini menilai, jika pemerintah tidak menyadari kesalahannya, maka yang terjadi bukan reformasi tetapi deformasi Indonesia yang akan meruntuhkan sendi bernegara dan berdemokrasi.
Ditambahkan Ridwan Hisyam, Komisi X sebenarnya sudah lama mengingatkan dampak sanksi FIFA kepada pemerintah. Namun, pemerintah tak menghiraukan peringatan dari DPR RI.
“Bahkan, Menpora kami undang dua kali dan dalam minggu-minggu ini untuk ketiga kalinya untuk diminta penjelasannya atas sanksi FIFA yang baru turun Sabtu,(30/5) kemarin,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dampak dari Menpora membekukan kepengurusan PSSI hasil KLB Surabaya, akhirnya FIFA memberi sanksi ke Indonesia, Sabtu (30/5). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
Dalam sanksi tersebut, PSSI kehilangan hak keanggotaan mereka (Statuta FIFA Pasal 12 ayat 1) dan seluruh tim di Indonesia (klub dan tim nasional) dilarang mengikuti kompetisi internasional yang diadakan FIFA dan AFC (Statuta FIFA Pasal 14 ayat 3).
Sanksi FIFA juga melarang anggota dan ofisial menerima keuntungan dari FIFA dan AFC seperti program pengembangan, kursus, atau pelatihan saat sanksi berlangsung. Komite Eksekutif FIFA mencatat bahwa tim nasional sepak bola Indonesia dilarang mengikuti SEA Games 2015 di Singapura. (Ali)
