Bandung, Obsessionnews – Menanggapi keluhan masyarakat tentang penumpukan sampah di kawasan Taman Tegallega, Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung bekerjasama dengan PD Kebersihan Bandung akan melakukan pengangkatan sampah secara rutin di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di dalam kawasan Tegallega.
Taman Tegallega sendiri memiliki dua TPS, yakni yang berada disebelah selatan di dalam taman dan diluar yang berada di kitaran Jalan Mohammad Toha.
Menurut Kepala Bidang Pertamanan Diskamtam Kota Bandung, Dadang Dharmawan, mengatakan penaikan volume sampah di dalam TPS Tegallega dikarenakan tempat yang seharusnya menampung sampah yang berasal dari dari aktivitas di dalam taman, kini harus menampung juga sampah dari luar. Sehingga penumpukan sampah tak bisa dihindari.
“Taman Tegallega di Bandung cukup luas, banyak warga berkunjung disana, jadi kita membuat TPS satu area di dalam agar menampung sampah yang berasal dari Tegallega itu. Tapi pada kenyataan-nya, tempat sampah itu jadi tempat penampungan sampah diluar. Akhirnya sampah yang disana tidak terkendali karena produksinya memang banyak, dari dalam sendiri dan menampung sampah dari luar,” ujar Dadang Dharmawan saat memberikan keterangan di Bandung Menjawab, di Ruang Media, Balaikota Bandung, Kamis (21/5).
Solusi lanjutnya, telah ia lakukan dengan melakukan pengangkutan sampah dalam seminggu tiga kali, namun hal tersebut dirasa kurang cukup untuk mengurangi penumpukan sampah. Katanya, jika telat satu jam saja untuk pengangkutan, volume sampah akan bertambah banyak.
Maka dari itu, agar mencegah kenaikan volume sampah yang lebih besar lagi pihaknya beserta PD Kebersihan Kota Bandung berencana untuk memperluas kedua TPS dan merutinkan pengangkatan sampah.
“Jika diperkenankan kami akan memperluas lagi TPS-nya. Pengangkatan sampah juga akan kita terus kerjasamakan dengan PD Kebersihan Kota Bandung agar pengangkutannya ditambah. Kita rencanakan setiap hari satu kali sampah di angkut,”ungkapnya.
Penanaman Pohon di Jalan Riau
Pada kesempatan itu juga, Dadang menjelaskan soal penanaman kembali pohon di sekitran Jalan Riau. Hingga saat ini proses revitalisasi Jalan Riau dengan granit masih berlanjut, dengan itu juga pohon-pohon yang dulunya berdiri tegak kini menjadi salah satu korban dari program perbaikan jalan itu.
Menurutnya sebelum waktu revitalisasi Jalan Riau, ia sudah mendata dan menandai pohon yang nantinya akan terkena projek tersebut. Dari hasil pendataan itu ada sekitar 368 pohon yang terkena projek revitalisasi.
“Untuk pohon yang berada dalam pot, kalau yang masih memungkinkan akan kita geser, untuk yang besar kalau tidak memungkinkan karena posisinya pas di gorong-gorongnya akan kita tebang dan ganti,”tuturnya.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, sampai saat ini baru ada sekitar 102 pohon yang ditanam lagi dan masih banyak kekurangannya. Hal itu akan ia terus lakukan bersamaan dengan penyelesain proses pembangunan Jalan Riau.
Dari sisi jenis pemilihan pohon sendiri, ia akan mempertimbangkannya karena tidak mungkin menanam pohon kembali dengan karakteristik pohon yang akarnya bisa merusak media tanah. Dadang juga bersama dari
Diskamtam Kota Bandung akan terus memelihara secara intensif dari penanaman pohon ini
“ Kita akan merencanakan lebih intensif untuk pemelirahaannya karena kita harus tetap menjaga ketinggian dan besarny pohon, jadi tidak terlalu tinggi dan tidak besar juga, karena tempatnya terbatas,” tandasnya. (Dudy Supriyadi)