Jumat, 19 April 24

Saling Serang antara Antasari dengan SBY

Saling Serang antara Antasari dengan SBY
* ilustrasi. (ist)

Jakarta, Obsessionnews.com – Di tengah memanasnya situasi politik menjelang pelaksanaan Pilkada 2017, khususnya di wilayah DKI Jakarta, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengungkapkan kalau Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diduga sebagai dalang dalam kasus kriminalisasi yang pernah dia alami.

Saat menjabat sebagai Ketua KPK tepatnya Maret 2009, Antasari membeberkan kalau dirinya pernah didatangi oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo di rumahnya. ‎

K‎ata Antasari, Hary mengaku diutus oleh Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI. ‎

Hary Tanoe meminta Antasari agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, yang merupakan besan SBY.‎ “Beliau diutus oleh Cikeas saat itu. Siapa Cikeas? SBY. Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan,” ungkap Antasari di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Aulia ditetapkan tersangka oleh KPK terkait kasus korupsi penyelewengan dana BI sebesar Rp 100 miliar.  Namun, Antasari menolak untuk memberhentikan kasus Aulia, sebab berdasarkan SOP di KPK, seseorang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka selanjutnya akan ditahan.

“Waduh, Pak, saya mohon betul. Saya bisa ditendang dari Cikeas karena bagaimanapun nanti masa depan Bapak bagaimana,” beber Antasari, menirukan ucapan Hary saat itu.

Antasari bersikeras untuk menolak. Saat itu, Antasari siap menerima risiko apa pun atas sikapnya itu. ‎Dua bulan kemudian, Antasari ditangkap polisi. Ia dituduh membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Hingga putusan peninjauan kembali, Antasari divonis bersalah dengan hukuman 18 tahun penjara. Kini, ia sudah dinyatakan bebas murni setelah mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo.

Antasari menduga bahwa kasusnya tak terlepas dari kedatangan Hary yang diutus SBY ke rumahnya pada malam itu. Sebab ia tahu, bahwa seseorang yang pernah ditahan saat dia menjabat sebagai Ketua KPK, adalah besan SBY Aulia Pohan Mertua Agus Harimurti Yudhoyono. ‎‎

“Untuk apa Anda menyuruh Hary Tanoe datang ke rumah saya malam-malam? Apakah bisa dikatakan bahwa SBY tidak intervensi perkara? Ini bukti, untuk tidak menahan Aulia Pohan,” kata Antasari.

Mendengar pernyataan Antasari, SBY langsung menyatakan sikap. Ia mayakini bahwa serangan yang dilakukan Antasari Azhar terhadapnya sudah direncanakan sejak lama. ‎Tujuannya, tidak lain untuk merusak nama baiknya, keluarganya, khususnya Agus Harimurti  yang maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

SBY meyakini hal itu karena Antasari menyerangnya pada satu hari menjelang Pilkada DKI yang akan digelar, Rabu (15/2/2017). SBY mengaku sejak dua bulan lalu sudah memperkirakan serangan seperti ini akan terjadi. Terutama saat ia tahu, Antasari mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Nampaknya grasi Presiden Jokowi ada muatan politik. Sepertinya ada misi untuk meyerang dan merusak nama saya dan keluarga saya,” ucap SBY yang didampingi para elite Demokrat dan kerabatnya,” ujar SBY dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (14/2/2017) malam.

SBY mengatakan, sulit untuk tidak mengatakan bahwa serangan Antasari tersebut terkait dengan Pilkada DKI. Menurut dia, serangan ini tidak muncul tiba-tiba oleh Antasari dan aktor-aktor politik di belakangnya. “Tujuannya agar nama SBY dan Agus tercoreng,” ucap SBY.‎

Melalui akun Twitternya @azhar_antasari, Antasari menanggapi balik tuduhan SBY sebagai sesuatu yang keji karena mengaitkan grasi dari Presiden Jokowi dengan politik, khususnya Pilkada DKI.

“‎Apa yang dituduhkan pak sby kepada pemerintah memberi grasi kepada saya untuk menjegal putra nya di pilgup DKI adalh fitnah yg sgt keji,” cuit Antasari, Selasa (14/2/2017).

Antasari sudah melaporkan adanya kriminalisasi terhadap kasus yang pernah menimpanya kepada Bareskrim. Ia meminta penegak hukum segera bekerja untuk menindaklanjuti. ‎ “Jika para penegak hukum Tidak bergerak akan saya ungkap semuanya di media Sy siap memberikan bukti bukti lengkap,” jelas mantan Ketua KPK. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.