Jakarta, Obsessionnews – Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kelompok dan aktivitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) memang tidak bisa dibenarkan. Semua Ilmu menyatakan mereka salah alias menyimpang.
Misalnya, dari kaca mata hak asasi manusia (HAM). Keberadaan LGBT kata dia, juga tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan secara keseluruhan. Manusia diciptakan berpasangan-pasangan laki-laki dan perempuan.
“Pelaksanaan HAM di Indonesia sudah sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal. Justru gerakan LGBT dapat dikategorikan melanggar nilai-nilai kemanusiaan universal,” kata Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai justru aksi propaganda yang dilakukan oleh kelompok LGBT melanggar hak asasi orang lain. Karena itu, Saleh mengatakan, secara fundamental Indonesia tidak bisa menerima gerakan LGBT.
“Karena itu, mengampanyekan dan mempromosikan LGBT tidak bisa dibebaskan begitu saja karena akan bertentangan dengan kebebasan orang lain yang menolaknya,” ujarnya.
Kemudian, secara ilmu kedokteran, LGBT juga disebut sebagai penyakit kejiwaan, bukan faktor genetik atau turunan. Meski demikian, penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan terapi.
Secara Agama, Saleh mengatakan LGBT juga bertentangan dengan semua agama yang dianut di Indonesia. Hal tersebut, sudah disampaikan oleh para pemuka agama yang secara tegas menolak gerakan LGBT.
“Semua agama menghormati hak-hak reproduksi yang mengacu pada fitrah manusia. Fitrah manusia adalah hidup berpasangan. Karena itu, menikah juga harus dengan lawan jenis,” katanya.
Tidak hanya itu, LGBT juga tidak sesuai dengan
adat istiadat dan menilai-nilai moral yang ada di Indonesia. Bila digali secara mendalam, hampir semua tradisi dan budaya Indonesia menolak gerakan LGBT, dimana adat Indonesia perkawinan itu adalah laki-laki dan perempuan.
“Bagian pokok dan terpenting dalam setiap adat istiadat dan budaya Indonesia adalah perkawinan. Perkawinan yang dilembagakan dalam adat istiadat Indonesia adalah antara laki-laki dan perempuan,” katanya. (Albar)
