Kamis, 25 April 24

Saat Baca Buku GAM, Emosi Wanita Tumpah

Saat Baca Buku GAM, Emosi Wanita Tumpah

Jakarta, Obsessionnews – Emosi wanita Aceh Syarifah Nuly Nazlia tergugah ketika membaca lembaran pertama buku yang berjudul “dari Rimba Aceh ke Stockholm” karangan Mantan Tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Dr Husaini M Hasan SpOG yang terakhir menjadi Sekretaris Negara Menteri Pendidikan dan Penerangan GAM.

“Hati saya tergugah ketika membaca buku ini, karena baru selembar saya buka, langsung emosi saya tumpah, ternyata saya terpaku melihat buku ini dari pada melihat acara ini, seperti bagaikan ada orang berada disebelah saya menuturkan suatu kisah yang membuat saya terlena, sehingga saya ingin menghabiskan menamatkannya,“ ucap Syarifah Nuly Nazlia, aktivis yang juga pengurus organisasi Taman Iskandar Muda saat peluncuran buku tersebut di Jakarta, Kamis malam (29/1/2015).

Syarifah yang mempunyai ayah seorang aktifis, mengatakan, kisah Gerakan Aceh Merdeka  pernah ia dengar, dan itu sebagai nina bobok semasa kecil. Makanya,ketika ia mendapatkan buku ini keingintahuannya sangat besar.

“Menurut saya buku ini membuka sisi lain dari masyarakat Aceh. Saya sebagai generasi muda tidak tahu bagaimana peristiwa pergolakan itu berawal. Sehingga saya selalu bertanya-tanya, apakah cerita GAM yang saya dengar itu dongeng? atau cerita sebenarnya, “ ujar Syarifah kepada Obsessionnews.com.

Buku GAM

Pengarang Dr Husaini M Hasan Sp.OG yang juga merupakan sahabat dari Pendiri GAM Hasan Tiro menceritakan sejarah sangat jelas. Membuatnya melihat fakta-fakta lain daripada cerita dan bahkan dari pada artikel-artikel yang pernah dia baca sebelumnya. Ia pun semakin paham dengan adanya saksi-saksi dari masyarakat Aceh yang berasal dari GAM dan memberikan perpesektif lain dari seorang tokoh GAM.

Ketika ditanyai mengenai apakah setuju Aceh Merdeka,ia menjawab setuju atau tidak setuju, setiap orang ingin adanya kebebasan. Kebebasan  itu bukan berarti kebebasan daerahnya, tapi kebebasan  hak dan kewajiban, apa yang harus dilaksanakan harus dilaksanakan, apa yang diterima harus diterima. Bagaimanpun Aceh mempunya kekayaan alam yang luar biasa. Masyarakat Aceh masih terpinggirkan, apakah itu fair?

Terlepas itu, benar atau salah,yang pasti niat baik dari pemimpin GAM seperti Hasan Tiro adalah untuk kesejahteraan rakyat Aceh, namun diakuinya, dibelakangnya belum tentu ada orang dengan niat yang sama. (Popi Rahim)

Related posts