Prattama
Jakarta-Rumah susun (Rusun) di Waduk Pluit yang memiliki 400 unit kamar hanya diperuntukan bagi warga yang memiliki KTP DKI Jakarta saja. Kini sudah ada 200 unit yang sudah ditempati, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Purnama atau Ahok terus berupaya untuk menambah jumlah penghuni di rusun tersebut agar fungsinya menjadi optimal.
“Kalau dia punya KTP DKI dia boleh tinggal, tapi kita pindahkan ke blok yg lain. Jadi orang yang terlanjur tinggal, asal dia orang dari waduk pluit dia boleh tinggal. Dia harus buat perjanjian,” ujar ahok yang hari ini memakai kemeja putih di Balaikota, Jakarta Pusat. Kamis (11/04/2013).
Mekanisme penempatan rusun tersebut tidak lagi menggunakan sistem undi yang sempat dilakukan sebelumnya. Kini warga yang hendak tinggal, dapat langsung menempati dengan menunjukan KTP DKI yang dimilikinya.
“Kita mungkin gak undi lagi, kita langsung prgram yang mau pindah, pindah sampai kita mau bangun lagi yang baru,” katanya.
Dirinya menghimbau agar masyarakat mau dipindahkan ke rusun karena masih banyak tempat tersisa. Untuk saat ini ia berharap warga mau pindah ke rusun muara baru karena disana masih banyak tempat tersisa jika dibandingkan dengan rusun di waduk pluit. Meskipun saat ini sudah banyak nama yang terdata sebagai penghuni rusun tersebut namun itu semua fiktif.
“Yang udah penuh kan baru 70 lebih yang betul. Yag lain kan cuma cop nama doang itu 100 lebih, ya kita usir. Siapapun yang tinggal situ dia tidak bisa oper ke orang lain. Makanya musti buat perjanjian. Kalau oper ke orang lain kita usir. Ada 120 lebih itu cuma nama doang. Kita udah taruh orang intel karena cuma ngecup aja dia,” tegas mantan Bupati Belitung Timur Ini.
Sementara untuk peresmian rusun, ia mengatakan akan menyiapkan dulu dan nantinya itu merupakan urusan dinas perumahan. “Kita susun dlu, itu urusan dinas perumahan lah,” ucapnya. (rud)
