Jakarta, Obsessionnews – Situasi bisnis yang dihadapi Grup Astra terbilang menantang dan terus berlanjut. Diperkirakan, kinerja dari seluruh lini bisnis tidak akan mengalami banyak perubahan di sisa penghujung tahun 2015.
Berdasar data resmi yang disuguhkan Astra Internasional (AI), pendapatan bersih konsolidasian menurun 8 persen menjadi Rp 138,2 triliun. Sedangkan laba bersih per saham menurun 17 persen jadi Rp 296.
Penjualan mobil yang menjadi andalan grup ini pun menurun 20 persen. Disusul penurunan penjualan sepeda motor sebesar 14 persen.
Penurunan, tercatat dari seluruh segmen bisnis kecuali alat berat dan pertambangan.
Presiden Direktur AI Prijono Sugiarto di Jakarta, Senin (16/11) mengatakan, setelah mengalami kenaikan selama lima tahun, pada 2015 ini pendapatan bersih mengalami penurunan.
“Kami sadari akan turun di tahun 2015 karena ada divisi yang sangat tergantung pada komoditas termasuk batu bara dan CPO,” jelas Prijono.
“Kenyataannya, ekonomi Indonesia turun sampai kuartal III. Ini sebabkan penjualan Astra ikut turun. Rupiah yang melemah sangat pengaruhi kinerja Astra,” lanjutnya.
Lebih lanjut Prijono menjelaskan, tahun 2016 nanti diprediksi pendapatan lebih dari 50 persen. Bisnis yang tergantung pada otomotif, dipatok targetnya pada angka 1 juta unit untuk kendaraan roda empat dan 7 juta unit bagi sepeda motor.(Mahbub Junaidi)
