Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) perdagangan hari ini berakhir positif di tengah kembali terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini pada level Rp12.168 per USD. Posisi tersebut terapresiasi 10 poin dibanding penutupan Jumat (7/11/2014) di level Rp12.178 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.144 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp12.132 per USD dan terlemah di level Rp12.132 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp12.166 per USD, dengan kisaran harian Rp12.130-Rp12.220 per USD. Posisi tersebut membaik 12 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.178 per USD.
Data dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.153 per USD. Posisi tersebut menguat 6 poin dibanding dengan posisi penutupan hari sebelumnya Rp12.159 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.138 per USD. Posisi ini menguat 11 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp12.149 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, variatifnya sentimen global pasca dirilisnya data ketenagakerjaan dan pengangguran di Amerika Serikat (AS) bulan Oktober, yang menurun dibanding bulan sebelumnya memberi dampak positif terhadap laju rupiah.
“Sementara meningkatnya cadangan devisa Indonesia yang berasal dari hasil ekspor minyak dan gas yang melampaui utang luar negeri Indonesia menjadi sentimen positif,” kata dia, Senin (10/11/2014).
Hal itu mengingat cadangan devisa menjadi salah satu alat dalam intervensi guna menstabilkan nilai tukar rupiah di pasar valuta asing.
Sementara IHSG perdagangan hari ini berakhir melanjutkan koreksi di tengah menghijaunya mayoritas bursa Asia. IHSG terkoreksi 14,57 poin atau 0,29% ke level 4.972,87.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,86 triliun dengan 4,45 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing Rp173,87 miliar. Tercatat 125 saham naik, 180 saham melemah dan 87 saham stagnan.
