
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) perdagangan hari ini ditutup terkoreksi seiring melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp12.109 per USD. Posisi tersebut terkoreksi 24 poin dibanding penutupan Jumat (31/10/2014) di level Rp12.085 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp12.120 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp12.090 per USD dan terlemah di level Rp12.125 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini juga pada level Rp12.110 per USD, dengan kisaran harian Rp12.075-Rp12.130 per USD. Posisi tersebut memburuk 25 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp12.085 per USD.
Data dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp12.113 per USD. Posisi tersebut melemah 38 poin dibanding sebelumnya di level Rp12.075 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.105 per USD. Posisi ini menguat 23 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp12.082 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah hari ini dipengaruhinya data makroekonomi Indonesia, seperti inflasi dan neraca perdagangan yang masih defisit, juga berakhirnya program stimulus di Amerika Serikat (AS) di tengah penantian pelaku pasar terkait kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Membaiknya kondisi AS yang tercermin dari berakhirnya program stimulus The Fed akhir bulan lalu masih memberikan tekanan USD terhadap rupiah hari ini,” kata dia, Senin (3/10/2014).
Sementara IHSG hari ini berakhir di teritori merah ditekan angka inflasi Oktober yang merupakan tertinggi sejak 5 tahun terakhir atau mencapai o,47%. IHSG terkoreksi 4,04 poin atau 0,08% ke level 5.085,51.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,72 triliun dengan 4,90 6miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing Rp181,13 miliar. Tercatat 116 saham naik, 179 saham melemah dan 99 saham stagnan.