Selasa, 16 April 24

Rupiah Dibuka Naik Tipis 0,1%

Rupiah Dibuka Naik Tipis 0,1%

Jakarta, Obsessionnews.com- Mata uang Garuda dibuka naik tipis 0,1% atau 13 poin ke level 13.285/dolar AS dan terus menguat. Pada pukul 09:14 WIB, nilai tukar mata uang NKRI itu telah berada di 13.277/dolar AS karena telah menguat 0,16% atau 21 poin. Sebelumnya, Senin, rupiah ditutup terdepresiasi tipis 0,03% atau 4 poin ke 13.298/dolar AS.

“Indeks dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang yang menjadi rival utamanya, naik tipis 0,1% le level 94,419 dan semalam kembali bergerak kembali menuju level tertinggi di 94,750. Itu level tertinggi sejak laporan pekerjaan AS yang suram menggulingkan dolar pada 3 Juni,” demikian dilaporkan Reuters.

baca juga:

Harga Minyak Turun, Rupiah Menguat

Menperin Wajibkan Pelaku Industri Gunakan Rp

Dolar menguat karena kekhawatiran atas hasil referendum Inggris pada 23 Juni yang berpeluang membawa Inggris keluar dari Uni Eropa, meningkat.

Analis meyakini, jika Inggris keluar dari Uni Eropa, maka hal ini akan menyeret Eropa ke jurang resesi.

Di sisi lain, pasar juga gugup menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve yang dimulai hari ini, terkait kemungkinan naik atau tidaknya suku bunga acuan bank sentral AS itu atau Fed funds rate (FFR).

Mata uang safe-haven yen diuntungkan oleh keengganan investor menanggung risiko, sehingga dolar turun lagi 0,1% terhadap mata uang ini menjadi 106,1600/yen, bergerak kembali menuju level terendah sejak awal Mei karena berada di 105,7350/yen.

Euro turun 0,1% ke 1,1286/dolar AS, sementara terhadap yen tergelincir 0,2% menjadi 119,8800/yen. Mata uang ini kembali bergerak ke level terendah lebih dari tiga tahun.

Sterling juga bertekuk lutut di level terendah dalam tiga tahun terhadap yen karena turun 0,3% ke 151,1100/yen pada Senin. Terhadap dollar, mata uang Inggris ini turun 0,4% menjadi 1,4209/dolar AS.

Bloomberg JPMOrgan Asia Dollar Index yang mengukur kekuatan mata uang emerging markets yang paling aktif di Asia terhadap dolar Paman Sam, pagi ini jatuh 0,02% ke level 106,82.

Tipisnya kejatuhan indeks pengukur ini karena delapan mata uang emerging markets yang paling aktif itu bergerak variatif dimana lima di antaranya menguat dan tiga melemah.

Ringgit memimpin penguatan dengan naik 0,20%, diikuti rupiah, won Korea (+0,06%) dan yuan China serta baht Thailand yang sama-sama menguat 0,02%.

Rupee India memimpin pelemahan dengan terkoreksi 0,57%, diiikuti peso Filipina (-0,05%) dan dolar Taiwan (-0,02%). @reza_indrayana

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.