Jakarta, Obsessionnews – Rupiah pada perdagangan hari ini dibuka melesat ke Rp12.840/USD seiring rebound-nya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.838/USD. Posisi ini melonajk 138 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp12.976/USD.
Data menunjukkan rupiah pada level Rp12.840/USD, terapresiasi 92 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp12.932/USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pada level Rp12.862/USD. Posisi tersebut menguat 58 poin dibanding hari sebelumnya Rp12.920/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp12.961/USD, namun pada pukul 10.00 WIB menguat ke Rp12.850/USD. Sementara posisi rupiah pada penutupan kemarin di level Rp12.905/USD.
Penguatan rupiah akibat melemahnya USD. Mata uang negara Paman Sam tersebut terkoreksi terhadap yen dan euro pada Kamis pagi di perdagangan Asia, dan mengalami penurunan lebih besar terhadap mata uang komoditas dipimpin oleh dolar Kanada.
Dolar Kanada melompat ke level tertinggi tiga bulan ke 1,2280/USD setelah Bank Sentral Kanada (BOC) secara mengejutkan tidak akan mengubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Pada Januari lalu, BOC juga mengejutkan pasar dengan melakukan pemangkasan suku bunga.
Sementara pelemahan USD dipicu data produksi industri AS yang mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari dua setengah tahun pada bulan Maret.
“Putaran lain dari data AS yang melemah, dan likuiditas bisa dibilang miskin di New York, menyebabkan koreksi USD meluas,” kata analis di CitiFX dalam sebuah catatan seperti dilansir dari Reuters.
