Selasa, 16 April 24

RS PHC Gerakkan Cuci Tangan

RS PHC Gerakkan Cuci Tangan
* Duta Cuci Tangan RS PHC Tanjung Perak menuangkan sabun anti septik ke telapak tangan pasien VIP. (Obsessionnews.com/Ari Armadianto)

Surabaya, Obsessionnews – “Salam Cuci Tangan, Hidup Sehat Bebas Kuman”. Demikian tag line RS Port Health Center (PHC) Tanjung Perak, Surabaya saat menyapa sejumlah pasien dan keluarga pasien dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Mei.

Dengan berkeliling ke setiap ruangan memberikan edukasi cara mencuci tangan, perawat dan managemen rumah sakit pelabuhan itu juga membagikan 500 buah sabun anti septik khusus cuci tangan yang berbasis alkohol.

Dari kejauhan terlihat dua maskot Jari Tangan dan Sabun Cuci berjalan perlahan-lahan diantara ibu-ibu perawat menuju ruang tunggu di lantai 1. Sempat membuat para pasien rawat jalan bertanya-tanya. Bahkan, mereka mengira ada salah satu pasien tengah merayakan ulang tahun.

Mereka pun baru sadar, bahwa hari ini bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia, setelah para perawat menuangkan sabun anti septik ke masing-masing telapak tangan para pasien.

“Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela jari, mengunci, putar ibu jari, lalu putar ujung-ujung jari”, seru para perawat dihadapan pasien.

Ibu Levi yang tengah menunggu putrinya dirawat, baru menyadari langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Enam langkah mencuci tangan atau yang biasa disingkat ‘Tepung Selaci Puput’ ini akan ditularkan kepada keluarganya.

“Sekarang sudah tahu caranya (cuci tangan,red). Nanti saya beritahukan anak saya yang di rumah”, kata ibu tiga anak ini.

Hari cuci tangan2

Kepala Unit Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi RS PHC Tanjung Perak, dr Tjipto Wibowo mengatakan, gerakan cuci tangan dilakukan dua kali setiap hari. Yakni, pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB. Bertepatan peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia, kata Tjipto, menjadi momentum untuk mengingatkan kembali kepada seluruh pasien dan keluarga pasien.

“Kami selalu memberikan edukasi setiap hari pagi dan sore. Seluruh perawat yang bertugas wajib memberikan pengarahan yang dipandu oleh operator dengan menggunakan pengeras suara”, jelasnya kepada wartawan, Selasa (5/5/2015)

Dokter spesialis paru ini menjelaskan, edukasi ini bertujuan membebaskan kuman di lingkungan rumah sakit. Mengingat kuman dengan cepat menular dan berdampak pada lambatnya kesembuhan pasien.

“Pasien sangat rentan dengan penularan tangan, bila kita tidak steril,” tegasnya.

Perawat yang bertugas juga tidak luput dari gerakan cuci tangan ini. Bahkan, kepala perawat menguji mereka, masih ingatkah langkah-langkah mencuci tangan yang benar dan bersih. (GA Semeru)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.