Rabu, 24 April 24

Royzani Sjachri Perkenalkan Arsitektur Budaya Banjar

Royzani Sjachri Perkenalkan Arsitektur Budaya Banjar
* Owner Mahatama Group Royzani Sjachri. (Foto: Dok.DPD REI Kalsel)

Kiprahnya sebagai pengusaha sukses di sektor properti mengantarkannya menjabat Ketua DPD REI Kalsel selama dua periode. Penghobi traveling ini pun memiliki jurus jitu agar anggotanya berdaya saing, terutama dalam menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.

“Mengajak para anggota REI Kalsel untuk membenahi manajeman internal perusahaan agar lebih profesional dan mandiri. Kami juga mengadakan pelatihan bekerjasama dengan REI Pusat untuk menyampaikan betapa pentingnya berbagai manajemen estate di internal perusahaan. Di situ juga diajari cara pengembangan dan pengolahan perusahaan seperti apa kedepannya untuk menjadi profesional,” paparnya.

Website dan media sosial (medsos) menjadi sarana yang digencarkan DPD REI Kalsel demi meningkatkan penjualan dan mengedukasi masyarakat.

“Dengan adanya website ini anggota REI dapat berinteraksi dengan pihak DPD REI Kalsel mengenai berkas-berkas perizinan yang bisa di-download langsung via website. Sehingga, mereka tidak perlu datang ke kantor REI karena semua berkas sudah tersedia di website, baik mengenai berkas perizinan, Perda, dan juga peraturan dari Kementerian PUPR,” jelasnya.

Website ini juga dimaksimalkan fungsinya untuk informasi promo-promo dari sejumlah developer, yang dapat diakses masyarakat umum atau calon nasabah. Dokumentasi kegiatan yang berhubungan dengan REI juga diunggah ke sini agar menjangkau seluruh kalangan.

“Website langsung terhubung dengan instagram dan facebook melalui fitur hyperlink yang dapat diklik saat pengguna mengakses media sosial tersebut,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Royzani, pihaknya akan bekerja sama dengan market place untuk memperkenalkan dan menjual perumahan-perumahan DPD REI Kalsel.

Beragam inovasi pun iagulirkan, seperti mencoba memperkenalkan dan menjaga arsitektur budaya Banjar ke dalam desain-desain perumahan.

“Saya juga mengajak teman-teman di DPD REI lainnya untuk menerapkan ciri khas daerahnya masing-masing,” urainya.

Lebih lanjut ia mengatakan harapannya kepada pemerintah, yakni pemerintah pusat, antar kementerian lebih bersinergi dan melibatkan stake holders dalam merumuskan suatu kebijakan, sehingga penerapannya lebih efektif.

“PP No. 64 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memberikan kemudahan bagi developer dalam hal perizinan untuk rumah bersubsidi itu sangat lamban jalannya. Sampai sekarang baru 3 kota di Kalsel yang menerapkan. Seharusnya, pemprov sebagai perpanjangan dari pemerintah pusat bisa mensosialisasikan aturan ini agar bisa terserap di daerah dan terakomodir semuanya,” ungkapnya.

Ia juga menyesalkan perizinan yang terlampau rumit. Misalnya, program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang sudah dicanangkan sejak awal tahun 2019 baru berjalan di akhir tahun.

“Kami sudah sampaikan dari awal, tetapi dipersulit dengan peraturan yang njelimet. Setelah ada kebijakan relaksasi baru bisa berjalan. Semoga ke depan bisa lebih dipermudah,” harapnya.

Menutup pembicaraan ia menguntai obsesinya, yakni mengembangkan properti syariah di Kalimantan Selatan.

“DPD REI Kalsel juga diharapkan bisa mengembangkan propertinya bukan hanya tapak saja, tapi juga yang lainnya, seperti higher building. Lalu, turut menggencarkan properti syariah karena masyarakat sini yang hampir 80 persen adalah muslim merupakan pangsa pasar yang luar biasa,” ia mengungkapkan.

Tak lupa ia juga membeberkan tips sukses untuk generasi milenial, yakni berilmulah dulu sebelum terjun ke dunia usaha.

“Jadi pelajari yang mau diterjuni baru action. Insya Allah jalannya baik kalau tahu ilmunya dulu, banyak bertanya, menyerap, kemudian baru action,” pungkasnya. (Gia Putri/Men’s Obsession/red)

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.