RK Disarankan di Jabar, Duet Anies-Kaesang Jauh Panggang dari Api

Obsessionnews.com - Pilgub Jakarta yang bakal digelar pada 27 November 2024 diprediksi hanya diikuti dua kontestan. Namun demikian, Waketum Golkar Ridwan Kamil (RK) yang sedang didorong maju oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) disarankan tetap di Jabar, tidak mencoba peruntungan di Jakarta. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai RK lebih memiliki kans untuk bertarung di Jabar. Pertimbangannya cukup rasional yakni, elektabilitas RK yang pernah memimpin Jabar dan menjabat Wali Kota Bandung cukupp tinggi. Baca juga: Kerja Sama dengan PDIP, PKS: Kenapa Tidak? "Ikuti elektabilitas berbasis pada rasionalitas dari survei yang objektif," kata Ujang, di Jakarta, Selasa (18/6). Menurutnya, mengusung RK di Jabar juga membawa untung Partai Golkar. Setidaknya untuk menjaga kestabilan suara Golkar di Jabar hingga Pemilu di 2029. "Dengan menjadikan RK menjadi Gubernur di Jabar, dapat menjaga, bahkan meningkatkan perolehan suara Golkar pada kontestasi akan datang. Kalau RK menang lagi di Jawa Barat, suara Golkar bisa terjaga," katanya. Tingginya survei RK di Jabar dibuktikan dari data survei terbaru SMRC yang menempatkan Waketum Golkar pada pertama top of minde responden. RK meraih 52,5 persen berdasarkan hasil survei yang digelar 27 Mei-2 Juni 2024. Secara terpisah, pengamat politik Igor Dirgantara menganggap wacana memasangkan Anies Baswedan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep pada Pilgub Jakarta sangat riskan, kalau tidak ingin dianggap hanya lucu-lucuan. Duet keduanya jauh panggang dari api kalau ingin dipaksakan. Baca juga: Koalisi Indonesia Maju Mulai Goda PKS, Tawarkan Kursi Cawagub Jakarta Secara kalkulasi, pasangan Anies-Kaesang kalau dipaksakan maju bakal mengalami turbulensi. Bahkan potensi menimbulkan persepsi negatif. Dia menyinggung sepak terjang PSI yang kerap mengeritisi Anies sewaktu memimpin DKI Jakarta periode 2017-2022. Hal ini menandakan adanya perbedaan platform yang berimplikasi pada raihan suara. "Akan sangat sulit untuk menyamakan platform jika nama Anies dan Kaesang diusung untuk maju bersama di Pilgub Jakarta November nanti, yaitu apakah ingin keberlanjutan atau perubahan," kata Igor. Selain itu, menurutnya pemasangan Anies dan Kaesang juga bakal sulit karena akan rentan diserang boleh ujaran kebencian dengan narasi bahwa pasangan itu merupakan kombinasi buruk berdasarkan latar belakang kedua politisi itu. Baca juga: Pilgub Jakarta: Anies Vs Koalisi Indonesia Maju Dia juga meyakini bahwa Presiden Joko Widodo pun bakal melarang putra bungsunya itu berpasangan dengan Anies, dan akan lebih suka jika berpasangan dengan Ridwan Kamil, jika Mantan Gubernur Jawa Barat itu maju di Pilkada Jakarta 2024. Walaupun demikian, dia menilai wacana pemasangan Anies dan Kaesang itu juga tetap berpotensi memiliki sisi positif. Karena menurutnya kedua kekuatan suara dari dua kubu yang sebelumnya berbeda, bakal menjadi satu dan lebih kuat melalui pasangan tersebut. "Tokoh yang populer tapi memiliki basis pemilih yang berbeda punya peluang yang lebih besar. Bisa diprediksi bahwa Anies dan Kaesang punya sumber pemilih yang berbeda, dan itu bisa saling melengkapi," katanya. (Antara/Erwin)