
Jakarta, Obsessionnews.com – Direktur Komersial PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) Rima Novianti bertekad untuk mempertahankan kinerja positif perusahaan yang telah diraih hingga triwulan 2020 ini.
Sebab di masa pandemi seperti sekarang ini tentu tidak mudah mempertahankan kinerja positif tersebut. Pembatasan aktivitas, menurunnya daya beli masyakarat, dan masih banyak lagi, membuat tidak sedikit perusahaan mengalami kerugian.
Namun Rima berhasil membawa IPC bertahan di tengah krisis ini. Berbagai langkah diambil oleh ibu empat anak ini untuk mempertahankan kinerja perusahaan. Menyadari bahwa pelabuhan adalah sektor vital yang harus terus beroperasi melayani pengguna jasa. Oleh karena itu, di tengah pandemi ini IPC harus mempertahankan kinerja positif ini dengan mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di pelabuhan.
Untuk itu Rima memiliki taktik jitu untuk mencegah meluasnya Covid-19 di pelabuhan. Salah satunya IPC memberlakukan Work from Home (WFH) sebagian karyawan. Hal itu untuk mempermudah pemetaan apabila salah satu karyawan di sisi operasional terjangkit Covid-19.
Kemudian sistem tiga shift yang digunakan sebelumnya kini tidak lagi digunakan. Rima menjelaskan, karyawan yang mendapat bagian jam kerja pagi akan terus melaksanakan shift tersebut. Begitu juga dengan shift siang dan malam.
“Jadi, apabila ada karyawan yang positif Covid-19, akan jauh lebih mudah melakukan monitoring siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan,” ujar Rima dikutip dari majalah Women’s Obsession, Kamis (1/10/2020).
Selain penyesuaian jam kerja karyawan di masa pandemi, perempuan yang memiliki hobi memasak ini juga tengah menerapkan digitalisasi sistem pembayaran (transaksi) di pelabuhan menjadi cashless dan paperless demi mengurangi tatap muka dan kontak langsung dengan semua pengguna jasa IPC. Berbagai platform yang dibutuhkan untuk mendukung sistem baru ini pun telah dibuat demi mempermudah prosesnya.
“Pemetaan dan monitornya jadi lebih mudah, karena yang datang dan pergi ke pelabuhan itu selain dari berbagai daerah di Indonesia juga dari luar negeri. Mereka mengambil dan mengirim barang ke pelabuhan. Interaksi itu yang memang dijaga untuk diminimalisasi. Memang tidak bisa dihentikan, jadi yang kita lakukan adalah preventif dengan melakukan protokol ketat,” tuturnya. (Indah/Women’s Obsession/Poy)