Ridwan Kamil Rencanakan Pembangunan Homestay di Setu Babakan

Ridwan Kamil Rencanakan Pembangunan Homestay di Setu Babakan
* Salah satu calon gubernur pada Pilkada DKI 2024, Ridwan Kamil mengunjungi Unit Pengelola Kawasan Pusat Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri)

Obsessionnews.com – Salah satu calon gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Ridwan Kamil (RK) mengusulkan pembangunan penginapan (homestay) di Kampung Wisata Betawi, Unit Pengelola Kawasan Pusat Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi kawasan tersebut.

Menurut Ridwan Kamil, pembangunan homestay ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara, serta memberikan kesempatan ekonomi baru bagi warga setempat.

Baca juga: Foke Kenalkan Budaya Betawi kepada Ridwan Kamil di Setu Babakan

“Mungkin ini salah satu proyek pertama di Setu Babakan, ini bisa jadi ‘home stay’ Kampung Wisata Betawi,” kata Ridwan Kamil di saat bertemu dengan mantan gubernur DKI Fauzi Bowo di UPK PBB Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Dia mengatakan nantinya kawasan itu diharapkan bisa menjadi ruang interaksi bagi wisatawan maupun warga sekitar.

Terlebih, lanjut dia, jika nantinya tersedia penginapan yakni menyewa rumah warga lokal untuk wisatawan (homestay) diharapkan semakin menambah kenyamanan wisatawan untuk berkunjung kembali.

Ide ini bercermin dari kinerja yang telah membangun penginapan sekaligus menciptakan kampung destinasi di kawasan Kuningan, Jawa Barat saat RK memimpin di Jawa Barat.

Baca juga: FOTO Ridwan Kamil-Suswono Daftar ke KPUD Jakarta

“Dulu waktu jadi gubernur Jawa Barat, seorang warga di situ, saya kasih hibah supaya kamarnya biar sekelas bintang tiga, sehingga masyarakat mending nginap di situ. Nah, itu gagasannya,” ujarnya.

Selain itu, katanya, ide ini juga berlandaskan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” agar setiap lapisan masyarakat dapat memanfaatkan segala potensi pariwisata, bukan hanya golongan tertentu yang menikmati.

“Poin saya yaitu kembali ke sila ke-5 yaitu ekonomi Jakarta jangan hanya dimiliki oleh konglomerasi tapi warga kampung juga hadir mengelola pariwisata, misalnya potensi ekonomi homestay menginap di kampung,” ujarnya.

Namun, RK belum bisa merinci lebih lanjut rencana itu lantaran mengaku masih bertahap mempelajari isu yang sedang terjadi di DKI Jakarta.