Malang, Obsessionnews.com – Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam medang pertempuran melawan penjajah di Malang, politisi senior Partai Golkar sekaligus pimpinan Komisi VII DPR Ridwan Hisjam menggelar acara silaturahmi Sedulur MAS TRIP di Rumah Aspirasi Ridwan Hisjan Center (RHC), Rabu (31/7/2019).
Melalui silaturahmi ini, Ridwan bersama seluruh jajaran Padepokan Kosgoro ingin mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan pejuang kemerdekaan. Semangat perjuangan para pahlawan dalam menyatukan bangsa Indonesia diharapkan terus menular kepada generasi penerus anak bangsa.
“Semangat mereka bertempur adalah semangat persatuan, oleh sebab itu sudah selayaknya kita tidak melupakan betapa besar pengorbanan para pahlawan-pahlawan kita dahulu, guna memperjuangkan negeri ini untuk merdeka,” ujar Ridwan.
Sebagai generasi penerus, Ridwan menekankan bahwa semangat perjuangan para pahlawan tidak boleh padam meski Indonesia meredeka. Sebaliknya estafet perjuangan mereka harus dikibarkan dan diperjuangkan dengan berbagai kegiatan positif. Sebab, memperjuangkan bangsa yang besar seperti Indonesia ini tidak cukup hanya berhenti pada satu generasi.
“Kita harus bersyukur dan berterima kasih karena perjungan mereka kita bisa merasakan kemerdekaan seperti sekarang ini. Untuk itu, generasi milenial sebagai pewaris perjuangan para pahlawan harus bisa mewarisi, agar perjuangan yang dilakukan sekarang bisa sama derajatnya dengan perjuangan di masa kemerdekaan dulu. Nuansanya memang beda, tapi semangatnya tetap harus sama,” jelasnya.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edy Jarwoko yang turut hadir juga mengatakan hal yang sama. Apalagi kejadian perlawanan pahlawan Trip berada di Kota Malang, “Monumen Pahlawan Trip daa monumen monumen lain membuktikan jika Kota Malang bukan hanya kota pendidikan tapi juga kota para pejuang, sehingga kita berkomitmen untuk terus merawar monumen tersebut,” katanya.
Seperti diketahui, monumen pahlawan Trip yang berada di jalan Pahlawan Trip merupakan simbol dari perjuangan para pemuda dan tentara pelajar dalam mengahadapi penjajah pada masa agresi militer 1. Puncak pertempuran antara para pejuang Malang dan Belanda terjadi pada 31 Juli 1947. Puluhan tentara pelajar tewas dan di makamnkan di taman makam pahlawan Trip.
“Pahlawan trip ini adalah sejarah bagi kita warga Kota Malang tentang perjuangan dan harapan. Semoga kita warga Kota Malang mampu terus menjaga perjuangan ini dalam bentuk yang berbeda, yakni membangun Kota Malang,” ungkap Suryadi, anggota DPRD Kota Malang yang turut hadir dalam acara tersebut. (Albar)
