Pemerintah Bangladesh membantah klaim pemerintah Myanmar yang telah memulangkan keluarga pengungsi Rohingya pertama dari Bangladesh.
Sebelumnya, pemerintah Myanmar mengungkapkan bahwa sebanyak lima anggota dari sebuah keluarga telah tiba di “kamp repatriasi” pada Sabtu (14/04).
Disebutkan mereka telah diberikan pasokan kebutuhan rumah tangga dan semacam kartu tanda penduduk (KTP).
Sedikitnya 700.000 warga Rohingya meninggalkan kediaman mereka di Negara Bagian Rakhine dan sekitarnya untuk menghindari aksi militer.
Sejak Agustus 2017 lalu mereka menetap di wilayah Bangladesh, dekat perbatasan Myanmar.
Namun demikian, menurut pemerintah Bangladesh, keluarga Rohingya itu tidak pernah tinggal di perbatasan antara kedua negara, dan bahkan sebelumnya tidak pernah meninggalkan Myanmar.
“Artinya, apa yang terjadi pada keluarga Myanmar itu tidak bisa disebut sebagai pemulangan,” kata anggota Komisi Pengungsi Bangladesh, Abul Kalam, kepada kantor berita Associated Press.
Demi menguatkan klaim itu, pemerintah Myanmar pada Sabtu lalu merilis foto-foto yang disebut sebagai keluarga “Muslim” sedang menerima kartu verifikasi nasional.
Berbeda dengan KTP, kartu itu hanya mencatat seseorang sebagai penduduk suatu daerah, tapi tidak mengakui mereka sebagai warga negara Myanmar.
Pemerintah Myanmar menyebut mereka keluarga “Muslim”, namun sama sekali tidak ada kata “Rohingya”.
Asif Munier, pengamat masalah pengungsi yang bekerja untuk badan PBB yang menangani krisis Rohingya, menganggap tindakan pemerintah Myanmar itu lebih sebagai publisitas, sehingga dia “menyayangkannya”.
“Pemerintah Bangladesh dan dunia internasional harus menanyakan hal ini kepada pemerintah Myanmar untuk menjelaskan maksud tindakan ini,” kata Asif kepada AP.
Rohingya, yang kebanyakan beragama Islam, merupakan kelompok etnik minoritas di Myanmar.
Mereka tidak pernah diakui oleh negara itu, yang membuat mereka tidak pernah memiliki status warga negara karena dianggap sebagai pendatang ilegal dari Bangladesh.
Ratusan ribu orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh dan wilayah perbatasan kedua negara, setelah peristiwa yang digambarkan sebagai pembunuhan yang tidak pandang bulu, pemerkosaan, serta pembakaran desa-desa oleh militer Myanmar.
PBB telah menuduh pemerintah Myanmar melakukan pembersihan etnik, sebuah tuduhan yang sejak awal dibantah oleh pemerintah Myanmar.
Pada Desember lalu, pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah sepakat untuk mulai memulangkan pengungsi Rohingya sejak Januari lalu.
Saat itu, pemerintah Bangladesh telah memberikan daftar lebih dari 8.000 pengungsi Rohingya yang menyeberangi perbatasan.
Namun sejumlah aktivis kemanusiaan mengkhawatirkan keamanan orang-orang Rohingya itu jika dipulangkan ke Myanmar.
Jumat lalu, Badan pengungsi yang bernaung di bawah PBB menyatakan kondisi di Myanmar “belum kondusif bagi mereka untuk kembali dengan aman, secara bermartabat, dan berkesinambungan.”
“Para pengungsi di Bangladesh mengatakan bahwa sebelum mempertimbangkan kembali ke Myanmar, mereka harus melihat perkembangan konkret terkait status hukum mereka dan kewarganegaraan, keamanan, dan kemampuan menikmati hak-hak mendasar di Negara Bagian Rakhine,” sebut UNHCR, badan PBB untuk pengungsi. (bbc.com/indonesia)
Baca Juga:
- Biadab!! Militer Myanmar Usir Muslim Rohingya dengan Kekerasan Seksual
- Wow! Rezim Myanmar Bawa Warga Buddha Tempati Tanah Muslim Rohingya
- Biadab! Bocah-bocah Muslim Rohingya Dijual untuk Prostitusi
- Australia Gugat Pembantaian Muslim Rohingya oleh Rezim Myanmar !!
- PBB: Facebook Picu Kekerasan Bantai Muslim Rohingya
- PBB Sesalkan Dunia Telah Kecewakan Muslim Rohingya
- PBB : Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar ‘Disponsori Negara’
- Amnesty International : Rezim Myanmar Rampok Desa Muslim Rohingya
- Biarkan Pembantaian Muslim Rohingya, Penghargaan HAM Suu Kyi dicopot!
- PBB: Myanmar Lakukan Genosida Bantai Muslim Rohingya
- Foto Satelit Desa Muslim Rohingya Dibuldoser Rezim Myanmar
- Hilangkan Bukti Pembantaian Muslim, Myanmar Buldoser Kuburan Massal Rohingya
- Pembunuhan Muslim Rohingya Paling Menguncang Dunia!
- Rezim Biadab! Selidiki Permbunuhan Muslim Rohingya, Wartawan Ditahan
- Awas!! Genosida, Pembunuhan Muslim Rohingya Berlanjut
- PBB Temukan Kuburan Massal, Pembunuhan Genosida Muslim Rohingya
- Tak Ada Jaminan Keselamatan Muslim Rohingya di Myanmar
- Genosida terhadap Muslim Rohingya Masih Berlangsung
- PBB: Kondisi Muslim Rohingya Masih Memprihatinkan
- Kampret! Suu Kyi Malah Dukung Pembantaian Muslim Rohingya
- Ditemukan Kuburan Massal Muslim Rohingya di Myanmar
- Krisis Rohingya: Mereka yang Dipukuli dan Dibakar
- Siksa Muslim Rohingya, Tentara Myanmar Malah Dilindungi
- Muslim Rohingya Disiksa, Malaysia Ancam Tarik Investasinya di Myanmar
- Pemerintah Myanmar Sita Hasil Panen Petani Rohingya
- AS Cuma Kecam, Tidak Ada Inisiatif Akhiri Krisis Myanmar
- PBB Akui Pembantaian Sistematis Muslim Rohingya
- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Capai 590 Ribu
- Setiap Pekan 12.000 Anak-anak Rohingya Tiba di Kamp Penuh Sesak
- UNICEF Peringatkan Kondisi Buruk Pengungsi Rohingya
- Israel Akui Berperan dalam Genosida Muslim Rohingya
- PBB Sengaja ‘Diamkan’ Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar?
- PBB: Penyiksaan Muslim Rohingya, Mimpi Buruk Kemanusiaan
- Biadab! Orang Buddha Myanmar Halangi Bantuan Rohingya
- Muslim Rohingya Dibantai, Suu Kyi Masih Saja Menipu!
- Tragedi di Myanmar, Genosida Terorganisir terhadap Umat Islam
- Kampret! Mendagri India Usir Muslim Rohingya
- Pembantaian Muslim Myanmar, Contoh Nyata Genosida
- Pengungsi Rohingya Sebut Omongan Suu Kyi Penipuan!
- Serangan atas Muslim Berlanjut, Komandan Militer Myanmar Biadab!
- Forjim Bongkar Penyesatan Opini Kaum Liberal tentang Konflik Rohingya
- Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa-desa Muslim Rohingya
- Myanmar Tidak Ijinkan IRC Mengkases Muslim Rohingya
- UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya
- Negara-negara Islam Harus ‘Boikot’ Myanmar !!
- Bungkam, Aung San Suu Kyi Dikecam 5 Peraih Nobel Perdamaian
- Militer Myanmar Mulai Serang Masjid-masjid di Rakhine
- Pokok-pokok Pikiran Majelis Nasional KAHMI tentang Masalah Rohingya
- Forum Parlemen Dunia Kutuk Genosida Rohingya, India Marah
- Media Myanmar Sebarkan Berita Bohong Soal Rohingya
- The Telegraph: Militer Myanmar Bantai Muslim
- Tentara Myanmar Tembaki Ratusan Muslim Rohingya, Perempuan dan Anak-anak
- Pengacara Muslim Myanmar Tewas Diteror