
Langkawi, Obsessionnews – Sembilan pemimpin negara ASEAN hadir dalam penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-26 di Langkawi, Malaysia, Senin (27/4/2015) malam. Wakil Presiden Jusuf Kalla mewakili Indonesia dalam forum regional Asia Tenggara itu.
JK mengatakan ada tiga masalah utama yang menjadi pokok pembahasan bersama dalam sesi retreat sebelum penutupan. Pertama, pembicaraan mengenai bagaimana mengatasi menurunnya pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.
Menurut JK menurunnya tingkat pendapatan masyarakat merupakan salah satu penyabab pertumbuhan ekonomi tidak stabil. Maka ia mengusulkan perlunya membentuk tim bersama untuk mencarikan solusi dari permasalahan yang ada.
“Salah satu hal yang saya kemukakan tadi karena kita memiliki komoditi yang hampir sama seperti kopi, karet, mineral dan itu mengalami penurunan yang besar menyebabkan pendapatan masyarakat kita menurun,” ujar JK.
Kedua, peserta membahas bagaimana menangani disaster. Dalam hal ini JK mengusulkan agar negara-negara kawasan perlu membuat lembaga yang menyatukan semua negara ASEAN. Lembaga ini akan memberi bantuan apabila di salah satu negara anggota maupun negara lain tertimpa musibah bisa langsung dilakukan penanganan bersama.
“Seperti Nepal misalnya, Indonesia kan kirim bantuan, yang lain ayo kita sama-sama supaya lebih baik,” katanya.
Bagaimana menghadapi radikalisme dan terorisme di ASEAN dan dunia pada umumnya merupakan pokok pembahasan ketiga dalam KTT ASEAN. JK kembali menegaskan perlunya sikap bersama dalam memerangi aksi radikalisme dan terorisme.
“Karena itu kita harus bekerja sama. Tapi seperti yang saya kemukakan selalu bahwa ini disebabkan karena pelemahan negara yang terjadi,” tegas dia. (Has)