Sabtu, 20 April 24

Realisasi Program Sejuta Rumah BTN dan Target 2017

Realisasi Program Sejuta Rumah BTN dan Target 2017

Jakarta, Obsessionnews.com – Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla mencanangkan program pembangunan sejuta rumah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Target pembangunan sejuta rumah ini adalah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dalam program ini pemerintah menyediakan rumah subsidi dengan harga dan cicilan yang sangat terjangkau. Rumah yang dibangun ini merupakan kategori rumah ‎Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau lebih sering disebut sebagai rumah subsidi.

Sehingga diharapkan semua pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seperti nelayan dan buruh, dapat segera memiliki rumah. Karena angka kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tempat tinggal di Indonesia saat ini mencapai 13,5 juta rumah. Artinya masih ada 13,5 juta kebutuhan rumah layak huni yang belum bisa terpenuhi oleh pemerintah.

Program nasional ini bertujuan untuk menyediakan rumah tinggal bagi 13,5 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah layak, sehingga semakin banyak rakyat Indonesia yang memiliki rumah layak huni. Selain itu program ini juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kekumuhan permukiman di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam merealisasikan program ini, pemerintah melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN‎). Sebagai integrator dalam Program Sejuta Rumah yang ditetapkan oleh pemerintah, BTN punya komitmen tinggi untuk mendorong percepatan pembangunan rumah rakyat.

Sampai dengan 30 September 2016 Bank BTN tercatat telah merealisasi kredit untuk mendukung Program Sejuta Rumah sebesar Rp 49,7 Triliun, dengan jumlah pembiayaan KPR dan penyediaan Kredit Konstruksi sebanyak 467.153 unit rumah atau 82 persen dari target akhir tahun ini yang mencapai 570.000 unit rumah.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, untuk mempercepat target penurunan backlog perumahan khususnya bagi MBR, perseroan melakukan sejumlah langkah penyederhanaan.

Salah satunya adalah mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mengajukan permohonan kredit pemilikan rumah (KPR) dari 10 hari menjadi 3 hari. “Sekarang ini untuk pengajuan KPR BTN sampai dengan approval membutuhkan waktu 5-10 hari. Ini akan kami turunkan (percepat) menjadi tiga hari,” kata Maryono (26/10/2016).

Direktur Utama BTN Maryono.

Maryono mengatakan, saat ini ada backlog perumahan mencapai 13,6 juta unit. Angka tersebut adalah berdasarkan laporan BPS tahun 2010. Menurut perhitungan Maryono, jika mengacu program satu juta rumah, maka dibutuhkan waktu 13 tahun untuk menyediakan perumahan bagi seluruh masyarakat.

Dengan demikian diperkirakan kebutuhan 13,6 juta unit rumah baru akan terpenuhi seluruhnya pada 2028 mendatang. Namun, kata dia, BTN menargetkan percepatan pemenuhan seluruh kebutuhan perumahan, menjadi tahun 2024.

“Bagiamana untuk melakukan ini (percepatan)? BTN melakukan transformasi, kami melakukan langkah-langkah seperti menambah developer, membangun digital banking, menambah outlet Griya KPR BTN semi mobile, dan percepatan prosedur permohonan KPR,” ucap Maryono.

Dengan langkah-langkah tersebut, penyediaan rumah BTN setiap tahun hingga 2024 akan meningkat.‎Misalnya pada 2017, BTN akan membangun 859.000 rumah dan pada 2018 akan membangun 1,03 juta unit rumah.

Pada tahun 2019 BTN menargetkan membangun 1,07 juta unit rumah, dan pada 2020 akan membangun sebanyak 1,3 juta unit rumah. Pembangunan rumah akan terus meningkat pada 2021 sebanyak 1,4 juta unit, 2022 sebanyak 1,5 juta unit, 2023 sebanyak 1,7 juta unit, hingga tercukupi semua kebutuhan perumahan pada tahun 2024.

Di tahun 2017  pihak BTN juga berencana ‎menghadirkan produk KPR Mikro. Produk KPR Mikro tersebut menyasar kepada para pekerja informal. Sebab, lapisan masyarakat yang bekerja di sektor informal jumlahnya sangat banyak, sehingga hal ini menjadi alasan BTN menghadirkan KPR tersebut agar mereka dapat memiliki rumah yang layak huni.

Pada dasarnya KPR Mikro tidak jauh berbeda dengan kredit mikro. BTN berkaca kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang sukses menyalurkan kredit mikro bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal maupun masyarakat yang tinggal di berbagai pelosok Tanah Air. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.