Pratikno Tekankan LPDP sebagai Motor Penghubung Pendidikan, Riset, dan Industri

Obsessionnews.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya optimalisasi pemanfaatan anggaran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) guna memperkuat ekosistem pendidikan, riset, dan industri nasional yang terintegrasi, berkelanjutan, serta berorientasi pada dampak strategis bagi kepentingan nasional.
Penegasan tersebut disampaikan Pratikno dalam Rapat Dewan Penyantun Dana Abadi di Bidang Pendidikan yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Menurut Pratikno, pengelolaan dana LPDP tidak boleh hanya berfokus pada peningkatan jumlah penerima beasiswa atau lulusan semata, melainkan harus diarahkan untuk memperkuat kualitas institusi pendidikan dan lembaga riset di dalam negeri, sekaligus mendorong kontribusi nyata bagi pengembangan industri nasional.
“Pemanfaatan LPDP harus memberikan dampak maksimal bagi kepentingan nasional dan menghasilkan multi-impact, termasuk dalam pengembangan ekosistem pendidikan, riset, dan industri,” ujar Pratikno.
Ia menekankan bahwa sinergi antara dunia pendidikan tinggi, lembaga riset, dan sektor industri menjadi kunci dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang mampu menjawab tantangan global sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional.
Selain itu, Menko PMK juga menyoroti pentingnya strategi talent retention, agar para penerima manfaat LPDP dapat berkontribusi secara optimal di dalam negeri serta meminimalkan risiko brain drain. Menurutnya, investasi negara melalui dana abadi pendidikan harus diikuti dengan kebijakan yang memastikan keberlanjutan kontribusi talenta terbaik bagi Indonesia.
“LPDP harus menjadi instrumen strategis dalam membangun ekosistem SDM unggul yang tidak hanya berdaya saing global, tetapi juga berakar kuat pada kebutuhan dan prioritas pembangunan nasional,” imbuhnya.
Melalui pengelolaan dana LPDP yang lebih terarah, terintegrasi, dan berorientasi hasil, Pratikno berharap ekosistem pendidikan, riset, dan industri nasional dapat tumbuh secara sinergis sebagai fondasi pembangunan manusia Indonesia yang berkelanjutan.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Purbaya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Agama Nasarudin Umar, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria, serta Plt Direktur Utama LPDP Sudarto beserta jajaran. (Ali)





























