‘Suara Nusantara’2025 Hidupkan Lagi Tradisi Mendongeng dan Cerita Rakyat Indonesia

Obsessionnews.com –Cerita rakyat merupakan salah satu warisan budaya paling berharga yang dimiliki Indonesia. Namun, derasnya arus modernisasi membuat tradisi mendongeng perlahan surut dari ruang keluarga dan sekolah. Untuk menjawab tantangan itu, Navaswara menghadirkan Festival Storytelling Cerita Rakyat “Suara Nusantara”2025 sebagai ajang untuk menghidupkan kembali legenda-legenda Nusantara di tengah generasi muda.
Festival yang digelar pada 15–16 November 2025 di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini diikuti 223 peserta dari kalangan siswa dan guru. Setelah melalui seleksi ketat sejak Oktober, sebanyak 131 peserta terpilih untuk tampil dalam babak semifinal dan final.
“Suara Nusantara ingin mengajak anak-anak kembali dekat dengan cerita leluhur sekaligus menumbuhkan cinta pada warisan budaya bangsa,”ujar Cahaya Manthovani, Ketua Panitia yang juga Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB). Ia berharap festival ini menjadi ruang bagi anak-anak untuk mendengar dan merasakan nilai-nilai kebaikan dalam kisah Nusantara.

Antusiasme terlihat dari rangkaian kegiatan yang tersusun sistematis, mulai dari pendaftaran, proses kurasi video, hingga penampilan semifinal dan final. Dewan juri berasal dari kalangan seni dan literasi, antara lain Agus Noor, Kurniawati Yuli Pratiwi, Yunita Andra, dan Muhammad Ilham.
Festival turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung;Inisiator YIPB Reda Manthovani;Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad;serta perwakilan Kementerian Ekonomi Kreatif. Dalam sambutannya, Pramono menegaskan komitmen DKI Jakarta untuk mendukung kegiatan literasi budaya dan bahkan membuka peluang kolaborasi dalam pembukuan cerita rakyat dari seluruh provinsi.
Suara Nusantara tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang edukasi. Pada babak semifinal, peserta mengikuti workshop “Semua Bisa Mendongeng”bersama Kak Onie dari Ayo Dongeng Indonesia. Puncak acara menghadirkan penampilan spesial dari JAM-Intel, Prof. Reda Manthovani, yang membawakan kisah legendaris Betawi “Si Pitung”.

Cahaya menegaskan bahwa festival ini merupakan awal dari gerakan lebih besar untuk menghidupkan kembali tradisi bercerita. “Melihat antusiasme peserta, kami berencana membawa Suara Nusantara ke berbagai daerah,”ujarnya.
Ketua Pembina YIPB, Maya Miranda Ambarsari, menyebut bahwa literasi budaya merupakan fondasi pembentukan karakter generasi muda. “Warisan leluhur harus terus hidup agar anak-anak tumbuh sebagai generasi yang berakar kuat pada nilai kebaikan,”katanya.
Festival Suara Nusantara terlaksana melalui kerja sama Navaswara dengan berbagai mitra strategis, lembaga, dan komunitas literasi, serta dukungan media nasional. (Ali)





























