Jakarta Literary Festival 2025 Tegaskan Kembali Kemanusiaan Lewat Tema “Homeland in Our Bodies”

Jakarta Literary Festival 2025 Tegaskan Kembali Kemanusiaan Lewat Tema “Homeland in Our Bodies”
Jakarta Literary Festival (JILF) 2025 kembali digelar (Foto Dok. Istimewa)

Obsessionnews.com - Jakarta Literary Festival (JILF) 2025 kembali digelar dengan mengusung tema besar “Homeland in Our Bodies / Tanah Air dalam Tubuh Kita”, sebuah ajakan reflektif untuk melihat ulang makna tanah air melalui perspektif kemanusiaan. Tema ini lahir dari kegelisahan terhadap berbagai peristiwa di dalam dan luar negeri mulai dari kerusakan lingkungan, ketidakadilan sosial, hingga kekerasan negara yang mengguncang rasa kemanusiaan bersama. 

Kurator JILF 2025, Kiki Sulistyo, menjelaskan bahwa sastra dalam festival ini diposisikan sebagai bagian dari gerakan publik. Ia menegaskan bahwa tanah air tidak hanya merujuk pada ruang geografis dan politik, namun juga tertanam dalam tubuh manusia sebagai simbol martabat kemanusiaan yang harus dilindungi. Dua kurator lainnya, Evi Mariani dan Ronny Agustinus, turut memperkuat narasi tersebut melalui kurasi program yang menempatkan sastra sebagai medium perlawanan atas ketidakadilan.

Direktur Eksekutif JILF 2025, Avianti Armand, mengungkapkan bahwa gagasan tema ini terinspirasi dari puisi Mahmoud Darwish, yang menyebut “homeland in my body” sebagai simbol bahwa manusia tidak boleh terbelenggu oleh penindasan ataupun perampasan kemerdekaan. Tema ini diharapkan memperluas cara pandang publik terhadap krisis kemanusiaan, lingkungan, hingga demokrasi.

Sejarawan Katharine E. McGregor menilai tema JILF 2025 membuka ruang interpretasi baru tentang narasi tanah air, yang selama ini sering dimaknai secara sempit. Festival, menurutnya, menjadi kanal untuk menggali kemanusiaan kolektif sebagai basis solidaritas masyarakat.

Sebagai kota literasi dunia versi UNESCO, Jakarta kembali memperkuat posisinya melalui penyelenggaraan JILF 2025 yang menghadirkan berbagai program, mulai dari Bincang Penulis, Reading Night, Live Mural, Fringe Events, hingga Pentas Kata. Acara akan berlangsung pada 13–16 November 2025 di Taman Ismail Marzuki.

Festival tahun ini diharapkan dapat menjadi ruang perjumpaan antara sastra, politik, dan kemanusiaan sekaligus memperteguh keyakinan bahwa lewat karya dan dialog, kita dapat kembali menegaskan nilai kemanusiaan sebagai fondasi tanah air bersama.  (Ali)