Kemenko PMK Luncurkan SIZE di NTT, Perkuat Aksi Nasional Tangani Rabies dan Penyakit Zoonosis

Kemenko PMK Luncurkan SIZE di NTT, Perkuat Aksi Nasional Tangani Rabies dan Penyakit Zoonosis
Pengaktifan Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Kupang, Jumat (17/10/2025) (Foto Dok. Humas Kemenko PMK)

Obsessionnews.com – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menginisiasi langkah strategis dalam pengendalian rabies dan penyakit zoonosis melalui pengaktifan Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Kupang, Jumat (17/10/2025), ini menjadi bagian dari peringatan Hari Rabies Sedunia 2025 bertema “Bertindak Sekarang: Anda, Saya, Komunitas.”

Peluncuran SIZE dipimpin langsung oleh Menko PMK Pratikno secara daring, didampingi Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Sukadiono, dan dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi NTT, perwakilan FAO, Palang Merah Internasional, serta Dinas Kesehatan dan Peternakan se-NTT. Program ini menandai implementasi perdana SIZE secara nasional yang bertujuan mempercepat deteksi, pelaporan, dan respons lintas sektor terhadap penyakit zoonosis.

Dalam sambutannya, Menko PMK menekankan bahwa rabies telah menjadi ancaman serius dengan lebih dari 180.000 kasus gigitan dan 120 kematian hingga tahun 2024, di mana sepertiga di antaranya terjadi di NTT. “Kita tak bisa menunggu lagi. Rabies adalah masalah kemanusiaan, bukan sekadar data kesehatan. SIZE menjadi jembatan kolaborasi untuk mempercepat tindakan,” tegasnya.

Aplikasi SIZE dirancang untuk menghubungkan data kesehatan manusia dan hewan secara real time. Ketika terjadi kasus gigitan hewan penular rabies, tenaga kesehatan dapat melaporkan langsung melalui sistem, dan notifikasi otomatis akan dikirimkan ke petugas kesehatan hewan di wilayah terkait. Dengan demikian, penelusuran dan tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan terukur. “SIZE adalah simbol kecepatan, sinergi, dan gotong royong kita dalam melindungi masyarakat,” lanjut Pratikno.

Selain peluncuran aplikasi, kegiatan juga mencakup pelatihan teknis penggunaan SIZE, talkshow interaktif lintas kementerian dan lembaga, serta kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap rabies dan penyakit zoonosis lainnya. Kemenko PMK mendorong agar aktivasi SIZE diikuti dengan vaksinasi massal hewan penular rabies, edukasi masyarakat, dan koordinasi terpadu antara dinas kesehatan, peternakan, serta aparat desa.

Staf Ahli Bidang Perekonomian Pemprov NTT Linus Lusi, mewakili Wakil Gubernur NTT, mengapresiasi inisiatif ini. “Kehadiran SIZE menjadi bukti komitmen pemerintah pusat memperkuat sistem informasi dan sinergi lintas sektor. NTT bangga menjadi provinsi pertama yang mengaktifkannya secara serentak,” ujarnya.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Kemenko PMK bersama Pemprov NTT akan menggelar Car Free Day Hari Rabies Sedunia 2025 di Jalan El Tari, Kota Kupang, yang diisi dengan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan, layanan kesehatan masyarakat, serta kampanye publik tentang pentingnya deteksi dini rabies dan penyakit menular lainnya.  (Ali)