Kemendag Dorong Ekspor Pertanian Indonesia ke Italia Selatan, Puglia Jadi Pintu Masuk Baru Eropa

Obsessionnews.com — Aroma kopi dan rempah khas Nusantara mulai menarik perhatian publik Italia Selatan. Di tengah pameran dagang bergengsi Fiera del Levante ke-88 yang berlangsung di Centro Congressi, Bari, Italia, Kementerian Perdagangan RI membuka peluang baru bagi pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar Eropa melalui wilayah yang dikenal sebagai “food valley” Italia itu.
Atase Perdagangan RI di Roma, Hesty Syntia Paramita Kusmanto, menjelaskan bahwa wilayah Puglia memiliki karakteristik konsumen yang terbuka terhadap produk eksotis, khususnya yang berbasis pertanian tropis seperti kopi, rempah, buah, serta olahan pangan khas Indonesia. “Kami mengajak eksportir Indonesia melihat Italia Selatan sebagai gerbang strategis untuk produk pertanian. Selain sebagai pusat agribisnis dan hortikultura, kawasan ini juga unggul dalam industri minyak zaitun dan teknologi pertanian. Hal ini membuka peluang kolaborasi riset dan pertukaran teknologi dengan Indonesia,” ujarnya.
Pameran Fiera del Levante, yang telah diselenggarakan sejak 1930, menjadi ajang tahunan paling berpengaruh di Italia Selatan. Tahun ini, ribuan pelaku industri, UMKM, dan komunitas kreatif hadir memamerkan inovasi di sektor pertanian, makanan, teknologi, energi terbarukan, hingga desain dan kerajinan tangan. Menurut Hesty, karakter pameran yang berorientasi business to consumer (B2C) memberi keuntungan bagi Indonesia karena memungkinkan produk lokal diperkenalkan langsung ke pasar ritel dan konsumen Italia. “Partisipasi Indonesia di ajang ini dapat memperkuat citra positif produk kita di mata global dan meningkatkan brand awareness di pasar Eropa,” tambahnya.
Selain memperkuat promosi B2C, Hesty juga mendorong eksportir untuk aktif mengikuti pameran internasional berskala business to business (B2B) seperti Lineapelle untuk kulit dan produk turunannya, Salone del Mobile untuk furnitur dan desain, serta Cosmoprof untuk kosmetik. Menurutnya, kombinasi kehadiran di pameran B2B dan B2C akan memperluas jangkauan pasar serta membuka potensi kemitraan jangka panjang di sektor ekspor.
Secara ekonomi, hubungan perdagangan Indonesia dan Italia menunjukkan tren positif. Periode Januari–Agustus 2025 mencatat total perdagangan senilai USD 2,95 miliar, naik 12,43 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia mencapai USD 1,80 miliar, sementara impor dari Italia sebesar USD 1,15 miliar, menghasilkan surplus perdagangan USD 643,42 juta bagi Indonesia.
Dengan potensi itu, Italia Selatan kini bukan sekadar destinasi wisata Mediterania, tetapi juga pasar strategis bagi produk pertanian Indonesia yang mengedepankan cita rasa tropis, keberlanjutan, dan kualitas ekspor unggulan. (Ali)