Batik Indonesia Berkilau di Who’s Next Paris 2025, Perkuat Citra Premium di Pasar Global

Batik Indonesia Berkilau di Who’s Next Paris 2025, Perkuat Citra Premium di Pasar Global
Salah satu batik yang ditampilkan pada pameran dagang internasional Who’s Next Paris 2025 di Parc des Expositions Porte de Versailles, Paris, 6–8 September 2025 (Foto: KBRI Paris)

Obsessionnews.com – Batik Indonesia semakin menegaskan dirinya sebagai produk fesyen premium berdaya saing global melalui partisipasi gemilang dalam pameran fesyen bergengsi Who’s Next Paris 2025. Ajang yang berlangsung di Parc des Expositions, Porte de Versailles, Paris, pada 6–8 September ini menjadi panggung strategis untuk memperkenalkan batik sebagai karya berkelas dunia.

Selama tiga hari pameran, Paviliun Indonesia sukses menarik perhatian 840 pembeli dan pelaku industri fesyen dari Eropa, Amerika, Afrika, hingga Timur Tengah. Antusiasme itu membuahkan potensi transaksi sebesar USD 250 ribu atau setara Rp4,15 miliar, mencakup pemesanan langsung dan penjajakan kerja sama jangka panjang. Atase Perdagangan RI Paris, Harry Putranto, menegaskan bahwa pembeli dari Prancis dan Italia bahkan melihat batik sebagai produk eksklusif yang layak ditempatkan di segmen fesyen premium.

Paviliun Indonesia yang menempati area 38 m² difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI Paris bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Pelindo. Empat desainer batik nasional tampil membawa karya terbaiknya: Rosita Batik Shibori, Parang Kencana, Batik Marunda, dan Batik Gobang. Mereka menghadirkan koleksi inovatif mulai dari busana siap pakai hingga aksesori, dengan teknik pewarnaan alami ramah lingkungan yang kini menjadi tren global.

Harry menilai keberhasilan ini tidak hanya terletak pada angka transaksi, melainkan juga pada respons positif pengunjung yang mengapresiasi batik karena keindahan motif, fleksibilitas material, dan narasi budaya yang melekat. “Industri fesyen dunia kini mencari produk yang memadukan nilai budaya dengan keberlanjutan. Batik Indonesia menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan karya artistik sekaligus ramah lingkungan,” ujarnya.

Budi Setiawan, pemilik Rosita Batik Shibori, menyebut pengalaman ini sebagai kesempatan emas untuk memperkenalkan batik shibori ke pasar internasional. “Pengunjung sangat antusias dengan teknik pewarnaan alami yang kami hadirkan. Ini membuktikan batik kontemporer bisa diterima di panggung dunia,” ungkapnya.

Partisipasi Indonesia di Who’s Next Paris 2025 memperlihatkan betapa besar peluang batik untuk memperluas pasar sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai pemain penting dalam industri fesyen berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku UMKM, batik diyakini mampu menembus lebih banyak pangsa pasar global, sekaligus meneguhkan dirinya sebagai simbol budaya yang modern, adaptif, dan relevan dengan tren masa kini.  (Ali)