Rencana Tol Elevated Cikunir–Ulujami untuk Perkuat Konektivitas Jakarta Digagas Nusantara Infrastructure

Rencana Tol Elevated Cikunir–Ulujami untuk Perkuat Konektivitas Jakarta Digagas Nusantara Infrastructure
Audiensi Nusantara Infrastructure dan Pemprov DKI Bahas Pembangunan Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami

Kemacetan di ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) telah lama menjadi tantangan besar bagi mobilitas perkotaan, terutama pada segmen Ulujami–Jati Asih yang menjadi salah satu titik paling padat arus lalu lintas. Pertanyaan yang mengemuka kemudian adalah bagaimana menghadirkan solusi yang bukan hanya bersifat sementara, melainkan mampu menjawab kebutuhan jangka panjang kota yang terus berkembang.

Sejalan dengan itu, PT Nusantara Infrastructure Tbk bersama anak usahanya PT Jakarta Metro Ekspressway (JKTMetro) selaku pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami, mengadakan audiensi resmi dengan Gubernur Jakarta pada Senin, 8 September 2025, di Balai Kota. Pertemuan ini membahas rencana pembangunan jalan tol layang yang dirancang untuk menjadi alternatif jalur dan mengurangi kepadatan di ruas bawah.

Audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo bersama jajaran pejabat Pemprov, antara lain Koordinator Staf Khusus Gubernur, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perhubungan, serta Kepala Dinas Bina Marga. Dari pihak perusahaan, jajaran direksi dan manajemen hadir untuk menyampaikan rencana strategis pembangunan.

Dalam pernyataannya, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri, menegaskan bahwa proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami merupakan bagian dari upaya meningkatkan konektivitas dan efisiensi mobilitas. “Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan konektivitas, mengurai kemacetan serta efisiensi mobilitas masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Kami berharap kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta ini dapat mempercepat proses perencanaan dan realisasi proyek,”ujar Ramdani.

 

Rencana pembangunan ruas tol sepanjang sekitar 21,6 kilometer ini diproyeksikan menelan investasi Rp21 triliun. Trase yang menghubungkan Jati Asih di Bekasi hingga Ulujami di Jakarta Selatan diperkirakan akan memberikan jalur jarak jauh bagi pengendara, terutama mereka yang bepergian dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini memperlihatkan bahwa proyek tersebut tidak hanya berimplikasi pada kelancaran lalu lintas Jakarta, tetapi juga pada konektivitas regional yang lebih luas.

Audiensi ini pada akhirnya menggambarkan pola kolaborasi yang semakin dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur perkotaan. Ketika beban mobilitas Jakarta semakin meningkat, solusi tidak bisa hanya dihasilkan oleh satu pihak, melainkan melalui sinergi antara pemerintah yang memegang mandat regulasi dan perencanaan, serta sektor swasta yang memiliki sumber daya dan kapasitas eksekusi. Dengan demikian, rencana pembangunan Jalan Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami dapat dilihat sebagai langkah awal menuju sistem transportasi yang lebih adaptif dan berdaya tahan bagi masa depan Jakarta. (Angie)