Obsessionnews.com – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) semakin meneguhkan perannya sebagai kampus bela negara dengan menghadirkan program-program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Melalui payung program UPN Community Territory (UCT), universitas ini meluncurkan Day Care Bela Negara yang resmi dibuka di Kampus UPNVJ Limo, Depok, pada awal September 2025. Inisiatif ini sejalan dengan program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak, yang menekankan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab persoalan riil masyarakat.

Day Care Bela Negara hadir sebagai pusat layanan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini hingga prasekolah. Tidak hanya menyediakan tempat aman untuk menitipkan anak, day care ini juga mengintegrasikan aspek pendidikan, gizi, serta stimulasi perkembangan anak. “UCT dibentuk sebagai wujud kepedulian UPNVJ terhadap masyarakat sekitar. Day Care Bela Negara difokuskan untuk mendukung orang tua dan anak-anak dengan layanan pendidikan, gizi, dan stimulasi perkembangan,” jelas Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UPNVJ, saat ditemui pada Jumat (29/8/2025).

Program ini bukan sekadar fasilitas penitipan, melainkan bagian dari visi besar UPNVJ dalam mencetak generasi muda yang sehat, kuat, dan unggul sejak usia dini. Konsep bela negara di sini diterjemahkan dalam bentuk kepedulian pada pembangunan sumber daya manusia yang dimulai dari anak-anak dan keluarga.

Selain Day Care Bela Negara, UCT juga menaungi program berkelanjutan lain yang sudah berjalan sejak 2024, yakni Sekolah Kasih. Program ini menyasar ibu hamil dengan fokus pada seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak , periode emas yang sangat menentukan kualitas tumbuh kembang. Sekolah Kasih mengintegrasikan ilmu dari empat program studi di UPNVJ, yaitu Gizi, Keperawatan, Fisioterapi, serta Kesehatan Masyarakat, sehingga para ibu mendapatkan pendampingan menyeluruh mulai dari asupan nutrisi, perawatan kehamilan, hingga edukasi kesehatan.

Pada 2025, UPNVJ memperluas cakupan UCT dengan menghadirkan Kelas Ibu Bayi yang menyasar orang tua dengan bayi berusia 6–8 bulan. Melalui kelas ini, orang tua dibekali ilmu tentang stimulasi perkembangan bayi, lengkap dengan peralatan sederhana untuk melatih motorik maupun sensorik anak. “Kami menyediakan alat stimulasi, mengajarkan teknik penerapannya, dan meminta orang tua mengirimkan video evaluasi untuk memastikan ilmu yang diberikan benar-benar diterapkan secara berkelanjutan,” tambah Prof. Netti.

Berbagai program dalam UCT tidak hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga melahirkan inovasi akademik yang bernilai praktis. Salah satunya adalah buku Stimulasi Janin untuk Ibu Hamil, yang dikembangkan sebagai panduan mudah bagi para calon ibu. Buku ini menjadi bukti nyata bahwa riset perguruan tinggi dapat diterjemahkan menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Dampak dari UCT sudah mulai dirasakan masyarakat di Kecamatan Limo, Depok. Banyak ibu yang merasa terbantu karena mendapatkan pendampingan intensif selama kehamilan hingga masa awal pertumbuhan bayi. Dengan adanya Day Care Bela Negara, para orang tua pun memiliki alternatif pengasuhan yang tidak hanya aman, tetapi juga mendidik.

Ke depan, UPNVJ berkomitmen memperluas jangkauan UCT ke wilayah lain agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. “Kami ingin program UCT menjadi model pengabdian masyarakat yang berdampak, sekaligus memperkuat peran UPNVJ sebagai Kampus Bela Negara,” tutur Prof. Netti.

Melalui langkah ini, UPNVJ menunjukkan bahwa tanggung jawab perguruan tinggi tidak hanya sebatas mendidik mahasiswa, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk memperkuat fondasi pembangunan bangsa. Dengan mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, dan pengasuhan, UPNVJ berkontribusi langsung pada lahirnya generasi Indonesia yang sehat, berdaya saing, dan berkarakter bela negara.  (Ali)