Resmikan RS Royal Batavia, Menko PMK Tekankan Pentingnya Hidup Sehat dan Produktif

Resmikan RS Royal Batavia, Menko PMK Tekankan Pentingnya Hidup Sehat dan Produktif
Menko Pratikno saat memberikan sambutan pada Peluncuran Inisiasi Pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia Cakung, di Rusun Tower Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Senin (25/8/2025) (Foto Dok. Humas Kemenko PMK)

Obsessionnews.com — Suasana di Rusun Tower Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Senin (25/8/2025) terasa berbeda. Ratusan undangan dari berbagai kalangan hadir menyaksikan peluncuran inisiasi pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia, sebuah rumah sakit bertaraf internasional yang digadang-gadang akan menjadi simbol pelayanan kesehatan modern yang tetap berpijak pada budaya lokal.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno hadir langsung meresmikan inisiasi pembangunan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pembangunan sektor kesehatan tidak boleh berhenti pada upaya memperpanjang angka harapan hidup semata. Lebih penting dari itu, kata Pratikno, adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati usia lanjut dengan kondisi sehat, aktif, dan produktif.

“Pemerintah bukan hanya mendorong harapan hidup yang lebih panjang, tetapi juga meningkatkan harapan hidup yang aktif dan sehat. Jadi bukan sekadar life expectancy, tapi healthy active life expectancy,” ujar Pratikno disambut tepuk tangan para undangan.

Ia menjelaskan, perhatian serius pemerintah terhadap kesehatan masyarakat tertuang dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Program tersebut menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui percepatan pembangunan puluhan rumah sakit baru, penyediaan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, serta pendidikan dokter spesialis dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis nasional.

Dalam konteks itu, kehadiran RS Royal Batavia dinilai sangat relevan. Rumah sakit ini tidak hanya dirancang dengan standar fasilitas kelas dunia, tetapi juga membawa filosofi unik: “royal” yang berarti pelayanan terbaik bagi pasien, dan “batavia” yang mengingatkan pentingnya akar budaya serta keberpihakan pada rakyat.

“Royal itu artinya raja, semua pasien harus diperlakukan sebaik mungkin. Tapi Batavia artinya jangan lupa akar, yaitu masyarakat. Jadi meskipun berstandar internasional, rumah sakit ini harus tetap berpihak pada rakyat,” tegas Pratikno.

Ia juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memastikan layanan BPJS Kesehatan dapat digunakan di RS Royal Batavia. Menurutnya, keterjangkauan layanan adalah kunci agar fasilitas kesehatan berkelas dunia tidak hanya dinikmati kalangan menengah atas, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Standar internasional itu penting, tapi yang lebih penting adalah inklusivitas. Rumah sakit ini harus bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang bergantung pada BPJS. Itu esensi dari keadilan dalam layanan kesehatan,” ungkapnya.

Di akhir sambutan, Menko PMK menyampaikan harapannya agar RS Royal Batavia tidak hanya menjadi bangunan megah dengan peralatan canggih, tetapi benar-benar tumbuh sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam pelayanan kesehatan.

“Kami sungguh sangat berharap rumah sakit ini standarnya internasional, tetapi hatinya Indonesia. Fasilitasnya kelas dunia, tetapi jiwanya menolong sesama,” tutup Pratikno penuh optimisme.

Peluncuran RS Royal Batavia turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, serta pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat lainnya.

Bagi warga Jakarta Timur khususnya, RS Royal Batavia diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan layanan kesehatan modern yang tetap membumi. Lebih dari sekadar rumah sakit, fasilitas ini diharapkan menjadi simbol semangat baru dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan produktif di masa depan.  (Ali)