Kisah Tiga Srikandi UMKM: Dari Dapur Rumahan hingga Tembus Ritel Modern

Obsessionnews.com — Perjalanan tiga perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini membuktikan bahwa kegigihan, ketika dipadukan dengan strategi yang tepat, dapat mengantarkan produk lokal naik kelas dan bersaing dengan jenama besar. Melalui program penguatan branding produk yang digagas Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rusmini Sudjarwo, Santi Krisantina Hakim, dan Minin Casmiaty kini berhasil menempatkan produk mereka di jaringan ritel modern hingga toko oleh-oleh bandara, berdampingan dengan merek-merek ternama.
Rusmini, mantan binaragawati, mengubah semangat hidup sehatnya menjadi inspirasi bisnis. Ia mendirikan MINIES Q, camilan sehat berbasis oat dan whey protein yang awalnya belum terkelola dengan baik. Setelah mengikuti pelatihan branding dan memperoleh panduan brand book dari Kemendag, produknya berubah wajah. Logo lebih dikenal, kemasan lebih profesional, dan kepercayaan konsumen meningkat. “Alhamdulillah, sekarang brand saya lebih dikenal dan omzet pun meningkat berlipat. MINIES Q sudah masuk 20 toko ritel dan 90 lokasi kebugaran,” ujar Rusmini dengan bangga.
Santi Krisantina Hakim juga merasakan perubahan serupa melalui WIZZ, abon ayam sehat dan halal yang ditujukan bagi ibu muda dan wanita karier. Lewat pelatihan, ia memperkuat positioning produknya sebagai makanan praktis yang tidak hanya sehat, tetapi juga menyenangkan. Strategi penjenamaan ini membuat WIZZ lebih mudah diterima konsumen urban yang membutuhkan solusi makanan cepat saji tanpa kehilangan kualitas.

Sementara itu, Minin Casmiaty menunjukkan bahwa makanan tradisional pun bisa naik kelas. Dengan jenama Peyek Den Bagus, ia mengangkat kudapan peyek menjadi produk premium dengan kemasan modern tanpa menghilangkan cita rasa autentik. “Awalnya saya tidak begitu memperhatikan penjenamaan dan legalitas. Setelah ikut program Kemendag, saya belajar bahwa itu sangat penting. Kini produk saya sudah bisa ditemui di ritel modern, toko oleh-oleh daerah, hingga bandara,” ungkap Minin.
Ketiga srikandi ini merupakan bagian dari 15 peserta terbaik program penguatan branding produk Kemendag yang berlangsung pada Mei–Agustus 2024. Melalui pelatihan intensif, mereka belajar merumuskan brand positioning, diferensiasi produk, hingga menciptakan brand value yang kuat. Hasilnya, mereka berhasil menembus Hero Supermarket, salah satu jaringan ritel besar di Indonesia.
Keberhasilan mereka mendapat apresiasi langsung dari Menteri Perdagangan Busan saat peluncuran Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan 2025 di Auditorium Kemendag, Jakarta, 20 Agustus lalu. Dalam kesempatan itu, Mendag menegaskan pentingnya branding sebagai wajah produk. “Kemasan adalah pintu pertama yang dilihat konsumen. Jika branding kuat, produk UMKM bisa sejajar dengan jenama besar. Capaian tiga UMKM ini membuktikan hal itu,” ujarnya.

Program tersebut sendiri diikuti oleh 300 UMKM terpilih dari Jabodetabek. Selama tiga hari, para peserta memperoleh pelatihan intensif untuk memperkuat branding dan meningkatkan kualitas kemasan. Dengan pendekatan menyeluruh, program ini diharapkan mampu mencetak lebih banyak UMKM berdaya saing tinggi dan siap menembus pasar global.
Kisah Rusmini, Santi, dan Minin menjadi bukti nyata bahwa UMKM Indonesia tidak kalah dengan produk besar jika mampu membaca kebutuhan pasar dan mengemas produknya dengan baik. Lebih dari sekadar kisah sukses individu, perjalanan mereka mencerminkan arah baru pemberdayaan UMKM nasional: kreatif, berdaya saing, dan mampu menembus batas. (Ali)





























