Kemenko PMK Bergerak Cepat: Identifikasi Masalah, Dampingi Keluarga Balita Raya

Obsessionnews.com – Pemerintah bergerak cepat menyikapi meninggalnya Raya, balita berusia 3 tahun 9 bulan asal Desa Cinaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kasus yang didiagnosa sebagai infeksi meningitis TB dan helmintiasis ini menjadi alarm penting tentang masih rentannya kesehatan anak di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut arahan Menko PMK Pratikno, Staf Khusus Menko PMK Bidang Mobilisasi Sumberdaya Bencana, Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Beta, langsung turun ke lapangan pada Jumat malam (22/8/2025). Kunjungan ini dilakukan setelah Rapat Tingkat Menteri terkait peningkatan kualitas kesehatan balita pada pagi harinya, serta rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sehari sebelumnya.
“Malam ini pukul 19.38 kami tiba dari Jakarta atas arahan Pak Menko PMK. Kami diberi tugas untuk meninjau langsung sekaligus mengidentifikasi kejadian yang dialami balita Raya,” ujar Luthfie.
Menurutnya, apa yang dialami Raya tidak boleh dianggap sepele. “Kasus ini harus menjadi pengingat bahwa kesehatan anak adalah fondasi bangsa. Jika generasi muda rapuh, masa depan bangsa pun akan terganggu. Pemerintah pusat memastikan hadir di setiap permasalahan masyarakat, karena kalau masyarakat tidak kuat, negara juga tidak akan kokoh,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Luthfie meninjau langsung kondisi rumah keluarga Raya yang memprihatinkan. Rumah berdiri di lahan rawan longsor, minim sirkulasi udara, berdekatan dengan kandang ternak, dan tidak memiliki fasilitas sanitasi layak. Menurutnya, kondisi tersebut harus segera dibenahi.
“Langkah ke depan, rumah ini akan dibongkar dan dibangun secara permanen termasuk WC komunal dan sanitasi yang lebih layak melalui dana Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Namun karena lahan berada di kawasan labil dan rawan bencana, perlu pertimbangan serius sebelum pembangunan. Sanitasi juga wajib diperbaiki, termasuk memindahkan kandang ternak,” jelasnya.
Luthfie menambahkan, pembangunan rumah akan melibatkan masyarakat sekitar serta aparat TNI/Polri secara swakelola. Rencana awalnya adalah rumah sehat sederhana berukuran 7 x 5 meter. Mitigasi longsor juga akan dilakukan melalui pembangunan talud (dinding penahan tanah) dan perbaikan akses jalan.
Kondisi keluarga Raya juga menjadi perhatian serius. Kedua orang tuanya masih menjalani perawatan di RS Bandung, sementara kakaknya yang berusia tujuh tahun mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pendampingan berkelanjutan, baik dalam gizi maupun pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula perwakilan Kemendukbangga, camat, kepala desa, aparat TNI/Polri, dan perangkat daerah setempat. Kemenko PMK menyerahkan bantuan awal berupa 25 paket sembako serta peralatan sekolah untuk mendukung keluarga.
Kehadiran cepat Kemenko PMK di Sukabumi bukan hanya untuk menyampaikan belasungkawa, tetapi juga memastikan adanya solusi nyata. Mulai dari membangun rumah yang layak, memperbaiki sanitasi, hingga menata lingkungan agar lebih aman dan sehat bagi tumbuh kembang anak. Langkah ini diharapkan menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam melindungi setiap anak Indonesia agar tumbuh dengan sehat, aman, dan terlindungi. (Ali)





























