Transjakarta Gandeng Binawan Group untuk Penyaluran dan Sertifikasi Internasional Pramudi

Transjakarta Gandeng Binawan Group untuk Penyaluran dan Sertifikasi Internasional Pramudi
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Transjakarta dan Binawan Group digelar di Kantor Pusat Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur pada Kamis (31/7/2025) (Foto Dok. Humas Transjakarta)

Obsessionnews.com — PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menandai babak baru dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) transportasi publik. Bekerja sama dengan Binawan Group, BUMD transportasi terbesar di DKI Jakarta ini resmi menjalin kemitraan strategis dalam pelatihan, sertifikasi, hingga penyaluran tenaga kerja pramudi (pengemudi bus) ke pasar internasional.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Transjakarta dan Binawan Group digelar di Kantor Pusat Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur pada Kamis (31/7/2025). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, dan CEO Binawan Group, Said Saleh Alwaini, disaksikan oleh jajaran direksi serta Komisaris Utama Transjakarta, Untung Budiharto.

Langkah ini bukan sekadar kerja sama administratif, namun sebagai simbol visi bersama bahwa profesi pramudi tak hanya vital bagi layanan publik, tapi juga memiliki potensi menjadi bagian dari skema tenaga kerja global yang profesional, adaptif, dan berkualitas tinggi.

Di tengah kompleksitas kota megapolitan dan tantangan urbanisasi yang terus berkembang, Transjakarta menyadari bahwa investasi terbesar bukan hanya pada armada, melainkan pada manusia di balik kemudi. Melalui kolaborasi ini, Transjakarta ingin mendorong lahirnya pramudi berstandar global, dengan bekal keterampilan, etos kerja, dan etika pelayanan prima.

"Kita ingin membuktikan bahwa profesi pengemudi bisa menjelma menjadi profesi global. Bukan hanya menjalankan kendaraan, tapi membawa misi pelayanan dan reputasi bangsa," ungkap Welfizon Yuza.

Transjakarta berkomitmen mengembangkan program pelatihan komprehensif melalui Transjakarta Academy, sebagai pusat pembelajaran internal yang akan melatih pramudi tak hanya dalam hal teknis berkendara, tetapi juga komunikasi layanan, penguasaan teknologi, hingga kemampuan bahasa asing yang merupakan elemen penting dalam pasar kerja internasional.

Sertifikasi dari Transjakarta Academy akan menjadi bekal resmi bagi para pramudi untuk disalurkan melalui jaringan penempatan profesional milik Binawan Group di berbagai negara.

Kerja sama ini berlandaskan tiga pilar utama antara lain:

  1. Pelatihan Kompetensi Internasional
    Transjakarta Academy akan merancang kurikulum yang terintegrasi dengan standar kebutuhan tenaga kerja global. Materinya mencakup safety driving, etika profesi, pelayanan pelanggan, pemanfaatan digital system, dan komunikasi multibahasa.

  2. Sertifikasi dan Standarisasi Kualitas
    Lulusan pelatihan akan menjalani proses sertifikasi kompetensi sesuai standar yang diakui, baik nasional maupun internasional. Sertifikat ini menjadi syarat utama dalam proses penempatan tenaga kerja luar negeri.

  3. Penyaluran Tenaga Pramudi ke Luar Negeri
    Melalui jaringan global Binawan Group, lembaga yang dikenal berpengalaman dalam penempatan tenaga kerja profesional ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia, para pramudi yang memenuhi kualifikasi akan mendapatkan peluang bekerja secara legal dan aman di luar negeri.

"Selama ini kita mengenal profesi pramudi hanya dari sisi domestik. Lewat kerja sama ini, kita ingin tunjukkan bahwa pengemudi Indonesia mampu bersaing di level internasional," ujar Said Saleh Alwaini, CEO Binawan Group.

Langkah strategis ini juga sejalan dengan kerangka transformasi layanan Transjakarta melalui pendekatan Triple-S: Service, Strategic Partnership, dan Sustainability. Dalam konteks ini, pengembangan SDM pramudi menjadi elemen dari layanan unggul (Service), didukung oleh kolaborasi kuat antar lembaga (Strategic Partnership), untuk memastikan penguatan ekosistem transportasi yang berkelanjutan (Sustainability).

Menurut Komisaris Utama Transjakarta, Untung Budiharto, model seperti ini menunjukkan bahwa BUMD tak hanya berorientasi pada pelayanan sehari-hari, tetapi juga bertanggung jawab dalam membangun karier jangka panjang bagi para pekerjanya.

"Kita membangun jembatan dari profesi lokal menuju panggung global. Ini lompatan yang mencerminkan cara baru dalam mengelola layanan publik," ungkapnya.

Sebagai moda transportasi publik yang melayani lebih dari 800.000 penumpang per hari, Transjakarta mengandalkan ribuan pramudi dalam operasi hariannya. Dalam konteks ini, kualitas dan kesejahteraan pramudi menjadi faktor kritis.

Namun, di tengah digitalisasi transportasi dan perubahan perilaku penumpang, ekspektasi terhadap layanan transportasi pun meningkat. Pramudi tak hanya dituntut sigap dan aman, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman perjalanan yang nyaman dan responsif terhadap berbagai situasi.

Dengan mengembangkan standar global untuk profesi pramudi, Transjakarta berharap mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap profesi ini — dari sekadar pengemudi, menjadi profesional layanan transportasi modern.

Kerja sama ini menciptakan peluang luar biasa. Para pramudi yang berhasil melewati tahapan pelatihan dan sertifikasi akan memperoleh akses ke pasar kerja di berbagai negara, termasuk sektor transportasi di kawasan Timur Tengah, Asia Timur, bahkan Eropa.

Proses rekrutmen akan melalui seleksi ketat dan dilakukan secara legal, dengan perlindungan penuh sesuai ketentuan hukum ketenagakerjaan internasional dan nasional. Seluruh proses juga akan didampingi oleh Binawan Group sebagai mitra penyalur resmi.

Ke depan, program ini dapat diperluas mencakup pelatihan untuk instruktur pramudi, teknisi armada, dan petugas operasional lainnya, memperkuat ekosistem SDM transportasi Indonesia secara menyeluruh.

Penandatanganan MoU ini bukan hanya formalitas kerja sama dua institusi, tetapi representasi dari langkah berani dalam mereformasi cara pandang terhadap layanan publik. Di balik kemudi bus Transjakarta, kini terbuka jalan menuju karier yang bermakna bahkan hingga melintasi batas negara.

Transjakarta tidak sekadar menghadirkan transportasi aman dan nyaman, tetapi juga menjadi inkubator SDM unggul yang siap bersaing di panggung global. Di saat kota-kota lain masih fokus pada armada, Jakarta telah melangkah lebih jauh dalam membangun manusia di balik kemudi.  (Ali)