Dorong Ekspansi Strategis di Indonesia, Swiss-Belhotel International Lakukan Penyegaran SVP

Obsessionnews.com – Dalam rangka memperkuat ekspansi strategisnya di pasar perhotelan Indonesia, Swiss-Belhotel International mengumumkan penyegaran struktur manajemen tingkat atas dengan menunjuk Senior Vice President (SVP) baru yang memimpin arah pertumbuhan perusahaan ke depan sejak 1 Juni 2025.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi global perusahaan untuk memperkuat posisi di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang merupakan salah satu pasar utama dan paling dinamis dalam portofolio Swiss-Belhotel.
Menurut Chairman dan President Swiss-Belhotel International Gavin M. Faull, penyegaran ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan untuk menjawab dinamika industri hospitality pasca pandemi, sekaligus mempercepat ekspansi hotel-hotel baru di berbagai wilayah strategis Indonesia, termasuk di kawasan wisata premium dan pusat kota besar.
“Indonesia adalah salah satu market perhotelan paling dinamis dan menjanjikan di kawasan Asia Tenggara. Perkembangan infrastrukturnya yang pesat, terutama untuk market midscale yang terus bertumbuh, dan permintaan perjalanan domestik yang kuat menciptakan peluang luar biasa untuk pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan. Saya merasa terhormat untuk memimpin operasional Swiss-Belhotel International di negara yang dinamis ini dan memperkuat fondasi yang sudah ada untuk meningkatkan pengalaman tamu kami, mendorong performance kami dari segi operasional, dan untuk terus memperluas portfolio kami di destinasi yang sudah terkenal maupun yang sedang berkembang,” ujar Faull.
Dalam restrukturisasi tersebut, Ilkin Ilyaszade ditunjuk untuk menjabat sebagai Senior Vice President of Operations and Development – Indonesia Region. Ia akan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi, pertumbuhan, dan meningkatkan performance seluruh Swiss-Belhotel International di Indonesia, sehingga memperkuat posisi group sebagai salah satu international chain hotel terkemuka di Indonesia.
Posisi ini krusial, mengingat Swiss-Belhotel saat ini mengelola lebih dari lebih dari 100 hotel dan proyek di seluruh Indonesia, dari wilayah Sumatera hingga Papua, perusahaan menawarkan portofolio yang fleksibel dan inklusif.
Sebagai jaringan hotel internasional, Swiss-Belhotel International telah hadir di Indonesia selama lebih dari dua dekade dan menjadi salah satu merek asing dengan kehadiran terbanyak di nusantara. Dengan ragam brand, Swiss-Belhotel International mengoperasikan berbagai segmen pasar di seluruh negeri, menawarkan pengalaman industri perhotelan yang luas—mulai dari luxury hotel, upper upscale hotel, midscale hotel hingga budget hotel, yang terdiri dari Māua by Swiss-Belhotel, Grand Swiss-Belhotel, Swiss-Belhotel, Swiss-Belboutique, Swiss-Belresort, Swiss-Belresidences, Swiss-Belvillas, Swiss-Belinn, Swiss-Belcourt, Swiss-Belexpress dan jaringan Zest hotel by Swiss-Belhotel.
Rangkaian brand-brand tersebut dapat mengakomodir beragam kebutuhan tamu, termasuk pelancong untuk kebutuhan bisnis dan wisatawan domestik dan internasional. Dengan kehadiran strategis dari ibukota propinsi hingga kabupaten di Indonesia, dan kota-kota yang merupakan destinasi bisnis dan wisata yang sedang berkembang, Swiss-Belhotel International telah memantapkan dirinya sebagai salah satu operator hotel global terkemuka di Indonesia.
Swiss-Belhotel juga berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri lokal, termasuk pengembang properti, pemerintah daerah, hingga komunitas pariwisata. Hal ini selaras dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai 500 juta perjalanan wisatawan nusantara dan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun-tahun mendatang.
Industri perhotelan di Indonesia menunjukkan tren pemulihan yang kuat sejak 2023, ditopang oleh rebound sektor MICE, pariwisata domestik, serta pembukaan akses internasional. Dengan prospek tersebut, Swiss-Belhotel optimis bahwa penyegaran manajemen ini akan menghasilkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan bisnis di 2025–2030.
Penyegaran ini juga menjadi bagian dari kesiapan perusahaan untuk menghadapi tantangan digitalisasi layanan hotel, implementasi standar keberlanjutan (ESG), serta perubahan preferensi wisatawan modern yang semakin mengutamakan pengalaman personal dan autentik. (Ali)