UMKM Tembus USD 87,04 Juta Lewat Business Matching, Kemendag Percepat Akselerasi Ekspor Kelas Dunia

UMKM Tembus USD 87,04 Juta Lewat Business Matching, Kemendag Percepat Akselerasi Ekspor Kelas Dunia
Mendag Busan dalam suatu acara kajian di Jakarta (Foto Dok. Humas Kemendag RI)

Obsessionnews.com – Angin segar kembali berembus bagi sektor UMKM Indonesia. Sepanjang Semester I 2025, kegiatan business matching yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil mencatatkan nilai transaksi fantastis sebesar USD 87,04 juta. Angka tersebut merupakan akumulasi dari purchase order senilai USD 52,70 juta dan potensi transaksi lanjutan sebesar USD 34,34 juta.

Capaian ini menjadi bukti bahwa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia mampu bersaing di kancah global jika mendapat dukungan ekosistem yang tepat.

“Business matching adalah jembatan konkret yang menghubungkan UMKM Indonesia dengan pembeli internasional. Ini bukan sekadar pertemuan, tapi langkah strategis agar UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing global,” tegas Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Program UMKM BISA Ekspor menjadi motor utama dari pencapaian ini. Dengan pendekatan aktif dan inklusif, Kemendag bersama 46 perwakilan perdagangan RI di 33 negara mitra menyelenggarakan 356 kegiatan selama Januari–Juni 2025. Kegiatan ini terdiri atas 241 sesi pitching dan 115 pertemuan langsung antara UMKM dan pembeli asing.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menambahkan bahwa total nilai transaksi business matching mencatatkan angka yang tumbuh 26,78 persen dibandingkan realisasi pada Januari–Mei yang sebesar USD 68,65 juta.

“UMKM tidak hanya menembus pasar, tapi juga tumbuh secara berkelanjutan. Ini bukti bahwa kami serius menjadikan UMKM sebagai pemain ekspor global,” ungkap Puntodewi.

Pada Juni 2025 saja, Kemendag mencatat transaksi senilai USD 18,39 juta, hasil dari pertemuan dengan 16 buyer dari delapan negara mitra. Sebanyak 140 UMKM ambil bagian dalam 60 kegiatan business matching, dengan sektor unggulan meliputi Fesyen dan batik, Kopi dan cokelat bubuk, Home décor dan furnitur, Makanan dan minuman olahan, Obat-obatan dan jeli herbal hingga produk berbasis fiber board.

Dengan tren positif ini, Indonesia membuktikan bahwa UMKM adalah kekuatan ekonomi rakyat yang jika dibina dengan strategi tepat, mampu menembus batas-batas negara.

Kemendag melalui program UMKM BISA Ekspor menegaskan komitmennya untuk memperkuat fondasi UMKM dalam menghadapi pasar global. Fokusnya bukan hanya mendorong transaksi, tetapi membentuk ekosistem ekspor berkelanjutan.

“Target kami bukan semata menjual, tapi membentuk eksportir tangguh yang mampu bertahan, tumbuh, dan bersaing secara global,” pungkas Puntodewi.

Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra internasional, Indonesia kini kian percaya diri membangun peta jalan ekspor yang lebih inklusif dan memberdayakan.  (Ali)