Menko PMK Pimpin Koordinasi PKG Sekolah Menyasar 53 Juta Siswa

Obsessionnews.com - Pemerintah Indonesia memulai langkah besar dalam mewujudkan generasi muda yang sehat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan lewat pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Sekolah, yang akan menyasar lebih dari 53 juta peserta didik di seluruh Indonesia.
Program ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dan dikomandoi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) pada Kamis (3/7/2025) di Kantor Kemenko PMK.
Menko PMK menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam pelaksanaan PKG di sekolah. Ia menekankan bahwa pelaksanaan PKG di sekolah memerlukan dukungan penuh lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kemenkes, Kemendikdasmen, Kemenag, Kemensos, Kemendagri, dan Kemenkomdigi.
"Ini bukan sekadar pemeriksaan fisik biasa, tapi investasi untuk masa depan bangsa. Anak-anak sehat secara fisik, mental, dan moral adalah fondasi Indonesia Emas 2045," tegas Menko PMK Pratikno.
Pelaksanaan PKG Sekolah akan dilakukan secara berjenjang dan lintas kementerian, dimulai 7 Juli di Sekolah Rakyat yang dikoordinasikan Kemensos, dan dilanjutkan di sekolah-sekolah umum serta keagamaan di bawah Kemendikdasmen dan Kemenag mulai awal Agustus.
Pemeriksaan meliputi deteksi dini masalah kesehatan, seperti anemia, gizi buruk, gangguan penglihatan, hingga kesehatan mental, dan hasilnya akan ditindaklanjuti oleh puskesmas atau rumah sakit setempat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, PKG Sekolah merupakan bagian dari program PKG yang telah dilaksanakan pada masyarakat umum. Ia menerangkan, PKG sebagai program kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah, dengan target menjangkau 280 juta orang per tahun. Untuk tahun 2025, pemeriksaan minimal ditargetkan mencapai 102 juta jiwa, dan pelaksanaan di sekolah menjadi kunci capaian target tersebut.
"Pak Presiden menugaskan Kemenkes di program PHTC memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat, supaya jangan sampai sakit. Untuk itu perlu PKG ke seluruh masyarakat Indonesia. Ini program terbesar yang dilakukan pemerintah," ujarnya.
Dukungan serempak datang pula dari Mendikdasmen Abdul Mu’tiyang menyatakan bahwa PKG akan jadi bagian integral dari penguatan Sekolah Sehat dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Sementara itu, Wamensos Agus Jabomenjelaskan bahwa Kemensos mendapat tugas menyelenggarakan Sekolah Rakyat yang menyasar warga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah ini akan dimulai pada 14 Juli, dengan 100 titik layanan dan sekitar 20 ribu siswa.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pendis Kemenag Abu Rokhmad menyatakan bahwa Kemenag akan fokus pada madrasah dan pesantren dengan sasaran 11 juta siswa , yang juga menyiapkan perangkat pemeriksaan kesehatan dasar sebagai pendukung pelaksanaan.
Wamendagri Ribka Haluk menyampaikan, pelaksanaan PKG akan berbasis data by name by address. Ia memastikan bahwa 38 provinsi telah menindaklanjuti pelaksanaan, dan anak-anak sasaran PKG di bawah usia 17 tahun telah tercatat melalui Kartu Identitas Anak (KIA). Dirjen Dukcapil akan turut mengawal kelancaran pelaksanaan program.
Di saat yang sama pula, Dirjen IKP Kominfo Fifi Aleyda Yahya, menambahkan pentingnya peran media dan teknologi dalam menyukseskan program. Ia meminta kepada media massa membantu mensosialisasikan PHTC, termasuk PKG, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Sekolah Rakyat.
"Media dan teknologi akan bergerak bersama dalam kampanye literasi kesehatan nasional. Sosialisasi yang masif ini akan mendorong masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan pendidikan berkualitas sebab akan membawa kebaikan untuk anak-anak Indonesia saat ini dan ke depannya," ujarnya. (Ali)