Obsessionnews.com - Di tengah gegap gempita peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja (satker) di lingkungan Polri sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam menjalankan tugas kepolisian yang berdampak langsung bagi bangsa. Upacara ini digelar megah di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Melalui Keputusan Presiden Nomor 49 TK Tahun 2025, satker yang menerima penghargaan meliputi Itwasum, Baintelkam, SSDM, Divisi Humas, Propam, Polda Aceh, dan Polda Sumatera Selatan. Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol dari dorongan kuat agar institusi kepolisian terus bergerak ke arah yang lebih humanis dan profesional.

Presiden Prabowo tak hanya memberi penghargaan institusional, tetapi juga penghormatan personal. Tiga anggota Polri menerima Bintang Bhayangkara Nararya, penghargaan atas ketabahan dan kebijaksanaan luar biasa dalam bertugas. Mereka adalah Kombes Pol Leonard Marojahan Sinambela, AKBP Rina Lestari, dan Aiptu Didik Darmanto. Ketiganya dinilai menjalankan tugas tanpa cela dan memberi kontribusi besar bagi pengembangan Polri.

“Bangsa dan negara kita membutuhkan kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat. Polisi yang berada di tengah rakyat, membela rakyat, melindungi rakyat khususnya mereka yang paling lemah dan tertindas,” tegas Presiden Prabowo.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Apresiasi Kepemimpinan Kapolri di HUT ke-79 Bhayangkara

Salah satu yang paling disorot dalam momen ini adalah Divisi Humas Polri yang menerima Nugraha Sakanti atas kiprah transformasinya di era digital. Di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Sandi Nugroho, Humas Polri meluncurkan berbagai inovasi seperti Police Tube, Portal Humas Presisi, hingga aplikasi Humas Pintar Presisi. Semua itu bertujuan menyampaikan kebaikan Polri kepada masyarakat luas serta membangun kepercayaan publik melalui informasi yang transparan dan relevan.

“Divisi Humas memegang pataka Sahityadharma Narawata, tugas menyampaikan kebaikan adalah tanggung jawab moral untuk menguatkan citra institusi,” ujar Irjen Sandi dalam pernyataan resminya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengakui bahwa perjalanan Polri belum sempurna. Namun, ia menegaskan komitmen institusinya untuk terus terbuka terhadap kritik demi perbaikan berkelanjutan.

“Kritik dari masyarakat adalah energi bagi kami untuk terus tumbuh dan berbenah. Semua demi satu tujuan: menghadirkan Polri yang benar-benar untuk masyarakat,” jelas Listyo Sigit.

Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini tak hanya menyoroti peran Polri sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai pelayan dan pelindung masyarakat dalam arti yang lebih luas. Dengan semangat tema Polri untuk Masyarakat, penghargaan ini menjadi pengingat bahwa rasa hormat bukan diminta, tapi diusahakan lewat kerja nyata yang berdampak.(Arfi)