Tragedi Air India AI171: Kronologi 30 Detik Menuju Jatuhnya Pesawat di Langit Ahmedabad

Obsessionnews.com - Dunia penerbangan kembali berduka, kali ini pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh dan meledak di Ahmedabad, India, hanya 30 detik setelah lepas landas pada Kamis (12/6/2025). Akibat tragedi ini, dilaporkan 269 orang, termasuk seluruh penumpang dan awak kabin, serta sejumlah warga sipil di darat.
Dilansir dari informasi yang beredar, Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang tengah menjalani rute Ahmedabad–London Gatwick itu membawa 230 penumpang dan 12 kru. Nahas, pesawat kehilangan kendali sesaat setelah tinggal landas dan jatuh menabrak asrama mahasiswa kedokteran di kawasan kampus BJ Medical College, menyebabkan kobaran api besar dan kehancuran total di lokasi.
Baca Juga:
Mesin Rusak, Bahaya! Boeing 777 Dilarang Terbang Seluruh Dunia
Dari 242 orang di dalam pesawat, hanya satu yang selamat: Vishwash Kumar Ramesh, seorang penumpang asal Inggris keturunan India. Ia ditemukan duduk di dekat pintu darurat dan berhasil keluar sesaat sebelum ledakan besar terjadi. Ramesh kini dirawat intensif di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Selain korban di dalam pesawat, sedikitnya 28 orang tewas di darat, sebagian besar mahasiswa kedokteran yang berada di dalam asrama. Tragedi ini terjadi saat jam makan siang, ketika sebagian besar penghuni tengah berada di dalam gedung yang disambar badan pesawat.
Atas kejadian ini, Presiden Air India menyampaikan duka cita mendalam dan menjanjikan kompensasi serta bantuan hukum kepada keluarga korban.
“Kami sangat terpukul. Ini adalah hari tergelap dalam sejarah kami,” ujar perwakilan Air India dalam pernyataan resmi.
Pemerintah India juga segera membentuk tim investigasi khusus yang melibatkan badan penerbangan sipil, otoritas bandara, serta mitra internasional seperti Boeing dan General Electric.
Tragedi Air India AI171 kini menjadi kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir di India. Seluruh dunia menanti hasil investigasi untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat, dan berharap ada perbaikan besar dalam manajemen risiko penerbangan di masa depan.(Arfi)