Kesadaran Lingkungan Tumbuh di Cilacap, Pertamina Perkuat lewat Edukasi dan Aksi

Cilacap, Obsessionnews.com – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT Pertamina (Persero) memperkuat aksi nyata di lapangan melalui dua program berkelanjutan di Kabupaten Cilacap: pengembangan bank sampah berbasis masyarakat dan penanaman mangrove di wilayah pesisir.
Program Bank Sampah Abhipraya yang dijalankan bersama warga Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, menjadi upaya Pertamina untuk membantu masyarakat mengelola sampah rumah tangga—terutama plastik dan organik—menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Program ini juga sekaligus menjadi respons atas tema global Hari Lingkungan Hidup tahun ini: “Ending Plastic Pollution”.
Melalui pembinaan Kilang Pertamina RU IV Cilacap, warga Kutawaru kini dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah seperti mesin pencacah plastik, alat pembuat pot daur ulang, serta komposter. Inovasi lokal seperti budidaya maggot pun diperkenalkan untuk mengolah limbah organik sekaligus menjadi pakan ternak.
“Dengan pendampingan dan pelatihan, kami ingin membantu masyarakat melihat bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi potensi. Ini bagian dari komitmen jangka panjang kami,” ujar Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang IV Cilacap.
Ahmad Sobri, salah satu penggerak bank sampah Abhipraya, menyebut perubahan mulai dirasakan warga. “Dulu sampah dibuang ke sungai atau dibakar. Sekarang, sudah jadi kebiasaan memilah dan menyetor sampah. Bahkan bisa ditukar dengan kebutuhan rumah tangga atau jadi tabungan,” ungkapnya.
Program ini tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal secara perlahan. Kesadaran warga meningkat, dan nilai ekonomi dari aktivitas pengelolaan sampah mulai terasa di komunitas terpencil yang selama ini minim akses pengelolaan limbah.
Masih dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup, Pertamina juga melakukan penanaman simbolis 100 bibit mangrove di Ekowisata Mangrove Si Manja. Penanaman ini merupakan bagian dari target rehabilitasi 5.000 bibit mangrove sebagai upaya memulihkan garis pantai yang terkikis dan memperkuat ekosistem pesisir Cilacap.
Inisiatif ini dijalankan bersama kelompok sadar wisata dan masyarakat lokal, sebagai bagian dari Program Desa Energi Berdikari. Selain aspek lingkungan, program ini juga bertujuan membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan wisata berbasis konservasi.
“Pengelolaan lingkungan tidak bisa hanya dari sisi ekologi, tetapi juga harus menjawab tantangan sosial dan ekonomi masyarakat. Di sinilah pentingnya kolaborasi,” ujar Rudi Ariffianto, VP CSR & SMEPP Management Pertamina.
Program-program tersebut merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung target nasional net zero emission 2060. Melalui pendekatan Environmental, Social & Governance (ESG), perusahaan menjalankan berbagai inisiatif yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. (IwanLubisON)