Ada CCTV 24 Jam Terpasang di 12 Taman Jakarta, Warga Bebas Beraktivitas Tanpa Cemas

Ada CCTV 24 Jam Terpasang di 12 Taman Jakarta, Warga Bebas Beraktivitas Tanpa Cemas
Dok Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, Obsessionnews.com –Upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global kembali diperkuat. Hari ini, sebanyak 100 kamera pengawas (CCTV) resmi dipasang di 12 taman kota yang beroperasi 24 jam. Langkah ini menandai babak baru dalam menghadirkan ruang publik yang lebih aman, inklusif, dan berteknologi.

Langkah strategis ini dilakukan untuk mempertegas komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menciptakan lingkungan urban yang lebih ramah dan terpantau, bahkan saat malam menjemput. Warga kini tak hanya bisa menikmati taman hingga larut malam, tapi juga lebih tenang karena aktivitas mereka dipantau secara real-time oleh sistem digital yang terhubung langsung ke pusat kendali.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono, hadir langsung menyaksikan instalasi perdana perangkat tersebut, Sabtu (31/5/2025). Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya soal pengawasan, tapi bagian dari visi besar Jakarta sebagai kota cerdas dan berkelas dunia.

“Inovasi ini kami hadirkan agar dampaknya bisa langsung dirasakan warga. Taman tetap hidup 24 jam, tapi dengan rasa aman yang terjaga,”ujarnya.

Taman kota kini tak sekadar ruang hijau. Ia menjelma menjadi titik pertemuan lintas usia dan komunitas, tempat olahraga, refleksi, bahkan bekerja. Dalam konteks itu, keamanan menjadi hal yang tak bisa ditawar.

Selain penguatan infrastruktur pemantauan, momen hari ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan wajah baru Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta. Sebuah logo baru resmi diluncurkan, menyimbolkan semangat pembaruan dan kesiapan menghadapi tantangan era digital.



“Selamat kepada Dinas Kominfotik atas logo barunya. Semoga membawa semangat baru dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,”ucap Gubernur Pramono.

Diskominfotik memegang peran sentral dalam mengawal transformasi digital Jakarta. Mulai dari sistem informasi publik, pengelolaan big data, hingga penguatan jaringan komunikasi pemerintah—semuanya dirancang agar kebijakan publik tak lagi berjalan di ruang gelap.

Rencana ke depan, sistem CCTV akan terus diperluas, mencakup titik-titik strategis seperti halte, jalur pedestrian, pasar, dan pusat keramaian lainnya. Data dari kamera ini akan terintegrasi dengan pusat data kota, sebagai bahan analisis untuk mengambil keputusan berbasis bukti.

Langkah ini melewati sekadar memasang teknologi. Ketika ruang publik dijaga dengan baik, warga dapat bergerak tanpa rasa takut dan mengekspresikan diri dengan leluasa. Di sinilah wajah kota yang benar-benar hidup, aman, dan terbuka bagi siapa saja. (IwanLubisON)